Vaksin Sinovac Dibully, Menlu Retno Marsudi: Moso Ada Sesuatu yang Berbahaya Disuntikin

7 Januari 2021, 15:58 WIB
Menteri Luar Negeri, Menlu Retno Marsudi. /Twitter.com/Menlu_RI

PR MAJALENGKA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi jelaskan alasan Indonesia memakai vaksin Sinovac, padahal Tiongkok memesan vaksin Pfizer.

Alasan Indonesia memesan vaksin Sinovac dari China dijelaskan Menlu Retno Marsudi di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang diunggah pada 7 Januari 2021.

Deddy Corbuzier menanyakan kepada Menlu Retno Marsudi terkait penggolongan Indonesia sebagai negara yang dianggap kaya atau miskin.

Baca Juga: Ini Kendala Pencairan dan Cara Buka Blokir Dana BLT BPUM Rp2,4 juta di Bank

“Tengah (diantara kaya dan miskin) jadi tadi kita ada data yang mengatakan bahwa kita ga dibawah,” tutur Menlu dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Menlu menjelaskan bahwa berusaha dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjaga komitmen dari para pengembang.

“Misalnya dikatakan, kenapa sih Sinovac? Kenapa sih China lagi? Ga juga,” ucap Menlu.

Baca Juga: Lowongan Kerja Kemenko Perekonomian, Terdapat 5 Posisi dan Terbuka Bagi Fresh Graduate

Deddy menanyakan tentang Indonesia yang memesan vaksin Sinovac sedangkan Tiongkok akan menggunakan vaksin Pfizer.

“Hampir semua negara tidak hanya tergantung pada satu jenis (vaksin),” ujar Menlu.

Deddy menanyakan kemungkinan dirinya bisa memilih vaksin yang akan disuntikkan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Kemenko Perekonomian, Terdapat 5 Posisi dan Terbuka Bagi Fresh Graduate

“Aku bukan ahlinya jadi aku ga bisa jawab,” ujar Menlu.

Bio Farma diketahui mempunyai kerjasama dengan Sinovac Biotech sehingga tidak hanya membeli vaksin tetapi ada agenda lainnya.

“Jadi ada nilai-nilai plus-nya yang lain,” tutur Menlu menjelaskan.

Baca Juga: Kerap Bikin Emosi hingga Baper, Ini 6 Fakta di Balik Kesuksesan Sinetron Ikatan Cinta

Menlu mengetahui jika masyarakat Indonesia memberikan respon negatif mengetahui pemerintah akan menggunakan vaksin Sinovac.

“Kita ini tidak hanya akan memakai Sinovac,” ujarnya.

Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat merupakan sesuatu yang aman.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta Episode 112 Malam Ini: Ini Respons Angga ke Aldebaran Usai Selamatkan Adiknya

“Ga mungkin lah mas Deddy moso sih ada sesuatu yang katakanlah berbahaya terus kemudian disuntikin, enggak lah,” tutur Menlu.

Menurut Deddy, pemerintah telah gagal memberikan sosialisasi alasan pemerintah memilih vaksin Sinovac.

“Orang nih ada krisis kepercayaan terhadap vaksin, bahkan ada krisis kepercayaan akhirnya terhadap Covid,” ujar Deddy.

Baca Juga: Kemenkes Sarankan Setelah Disuntik Vaksin Harus Tunggu 30 Menit Baru Boleh Pulang, Kenapa?

Deddy memberitahu Menlu bahwa masyarakat ada yang percaya jika Covid-19 merupakan buatan berskala besar.

Selain itu, Deddy juga menunjukkan keisengan Rina Nose yang melakukan tes rapid kepada sambal cireng.

Menlu Retno mengatakan lembaga dunia seperti WHO dan PBB telah memberikan peringatan tentang wabah ini.

Baca Juga: CPNS 2021 Makin Dekat, Dokumen ini Pengaruhi Peluang Lolos Seleksi Lebih Besar!

Terdapat juga data lebih dari 77 juta terinfeksi, 1,6 juta diantaranya meninggal dunia akibat wabah Covid-19.

“Saya tidak bisa memaksakan apa pendapat orang ya, tetapi kita mencoba menampilkan data,” ujar Menlu.

“1,6 juta buat saya banyak sekali, harus kehilangan nyawa hanya dikarenakan oleh virus itu,” sambungnya.

Edukasi terus dilakukan pemerintah agar masyarakat Indonesia bisa menghadapi pandemi dan menekan angka kematian.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler