Laporan tersebut dianggap sebagai Milestone sejarah perminyakan Indonesia.
Pada tahun 1871, seorang pedagang Belanda, Yan Rering menemukan adanya rembasan minyak di daerah Majalengka, di daerah Gunung Ciremai.
Baca Juga: Makanan Khas Nusantara, Aneka Dendeng yang Selalu Menggugah Selera
Gedung Jangkung
Gedung Jangkung atau dalam bahasa Indonesia berarti gedung tinggi. Disebut demikian karena bangunan ini memiliki menara pada satu sudut bangunannya yaitu di sudut Barat Daya.
Bangunan itu berdiri di atas batu dengan ketinggian kurang lebih 75 cm. Pada bagian muka rumah tidak terdapat serambi.
Pintu utama dinaungi oleh porch berkerangka atap dari bahan kayu dan beratap seng.
Porch ditopang oleh pilar dengan ornament yang cukup indah yang secara keseluruhan menampilkan bentuk pelengkung.
Gedung Jangkung terletak di persimpangan yang menghubungkan Jalan Kyai Haji Abdul Halim dengan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Trikora Kelurahan Majalengka Kulon.
Baca Juga: Simak Penjelasan Umi Pipik tentang Rahasia Sholawat Nabi