Satu-satunya di Inggris, Toko Khusus Vegan Ini Jual Produk Tradisional Versi Bebas Daging

- 5 November 2020, 12:28 WIB
Ilustrasi Meat Vegan
Ilustrasi Meat Vegan /

PR MAJALENGKA - Ketika kita berkunjung ke kafe atau restoran, daging adalah salah satu makanan yang hampir selalu ditemukan dalam daftar menu.

Masakan dengan olahan daging tentu menjadi pilihan ketika berkunjung ke kafe atau restoran.

Namun bagi sebagian orang, olahan daging kerap dihindari. 

Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak Minggu Ini 2-8 November 2020: Masa Sulit Aquarius Akan Segera Berakhir

Hal ini kadang berkaitan dengan pola hidup sehat yang mereka terapkan.

Untuk anda yang akan berkunjung di Inggris, ada salah satu toko yang menyediakan menu daging khusus untuk para vegan atau orang yang hanya mengkonsumsi sayur-sayuran.

Bertepatan dengan peringatan ‘Hari Vegan Sedunia’, toko daging vegan permanen pertama di Inggris telah dibuka.

Baca Juga: Sambut Penghujung Tahun, Traveloka Tawarkan Epic Sale 2020: Prioritaskan Keamanan & Kenyamanan

Toko ini menjual produk tradisional versi bebas daging seperti baycon, soysage, dan turk’y.

Di Inggris, permintaan produk vega melonjak beberapa tahun terakhir ini.

Hal ini berkaitan erat dengan jumlah orang yang tidak mengkonsumsi makanan dari bahan hewani juga meningkat.

Baca Juga: Indonesia Berangkatkan 360 Jemaah Umrah ke Makkah, Kemenkes: Selalu Patuhi Protokol Kesehatan

Matthew Foster, pemilik toko ‘Rudy’s Vegan Butcher’ mengatakan bahwa produk yang dijual di tokonya dibuat mirip dengan daging.

“Semuanya dibuat mirip dengan daging. Rasa dan teksturnya juga mirip dengan daging,” kata Matthew dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Firma hukum EMW melaporkan, ada kenaikan merek dagang yang terdaftar untuk makanan vegan di Inggris.

Baca Juga: Akhirnya Ketemu, Tukang Bakso Viral Dapat Hadiah Sepatu dari Raffi Ahmad

“Lonjakan mencapai 128 persen untuk merek dagan baru makanan vegan akhir tahun lalu. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang mendaftarkan merek dagang seperti es krim vegan dan keju vegan,” ujarnya.

Lonjakan permintaan akan produk makanan alternatif baru-baru ini memicu perdebatan tentang izin memberi label produk vegan atau hal itu dapat membingungkan konsumen.

Anggota parlemen di Uni Eropa pada awal Oktober lalu memutuskan bahwa melarang istilah-istilah seperti itu.

Hal ini dikarenakan akan membuat konsumen enggan beralih ke pola makan nabati. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x