Tahukah Kamu? Ternyata Penggunaan Botol Kemasan Ada Batasnya Loh!

- 2 November 2020, 17:10 WIB
Ilustrasi foto botol plastik
Ilustrasi foto botol plastik /www.unsplash.com/waldemarbrandt67w

PR MAJALENGKA – Botol kemasan yang mudah ditemui di sekitar ternyata beresiko mengganggu kesehatan jika dipakai berulang-ulang.

Hal ini ternyata dapat memicu penyakit tumbuh di tubuh.

Profesor mikrobiologi dan patologi di ­Universitas New York, Philip Tierno mengatakan bahwa koloni mikroorganisme yang berada di botol kemasan akan membentuk biofilm.

Baca Juga: Cara Membuat SKCK Online, Berikut ini Syarat yang Harus Dipersiapkan

“Setelah dua hari atau lebih, koloni mikroorganisme akan membentuk biofilm, mirip dengan cara teritip menempel di perahu,” ujar Philip seperti dilansir dari Livestrong.

Lapisan biofilm berlendir ini bisa terdiri dari bakteri di mulut (plak pada gigi anda sebenarnya adalah sejenis biofilm yang berpotensi mengandung patogen yang ditularkan melalui air serta kuman dari tangan yang mencemari air saat membuka botol.

Resiko mulut bersentuhan dengan permukaan luar botol mungkin terjadi.

Baca Juga: Mantan Istri Nassar Kini Buka Cafe di Teras Rumah Mewahnya, Tertarik Mampir?

Permukaan tersebut mengandung kuman dan akhirnya masuk di mulut.

“Anda bisa mengisi ulang botol sesering yang anda mau selama 24 jam, tapi kemudian buanglah botol itu. Kata Philip.

Pernyataan ini didukung studi dalam Journal of Exercise Physiology pada Agustus 2018.

Baca Juga: Hillbilly Elegy hingga Shawn Mendes: In Wonder, Daftar 7 Film dan Series Netflix di Bulan November

Pernyataan ini mengemukakan bahwa mereka menemukan 90 persen botol yang sudah dipakai mengandung patogen, termasuk E.coli.

Bakteri E.coli yang umumnya hidup di usus sebagian besar tidak berbahaya namun beberapa tipe seperti O157:H7 bisa menyebabkan seseorang diare berdarah, muntah dan kram perut.

Dimasa pandemi Covid-19 saat ini, setiap orang disarankan melakukan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop yang Cocok untuk Sekolah Daring, Ada yang 2 Jutaan

Ketika meletakkan botol di atas permukaan umum yang dipenuhi bakteri, ada resiko terbawanya bakteri tersebut.

Kemudian botol tersebut dibawa ke tempat yang dipenuhi manusia. Manusia tersebut beresiko terkena patogen.

“Gunakan lap untuk membersihkan bagian luar botol, sama seperti menggunakan ponsel,” kata Tierno.

Baca Juga: Tottenham vs Brighton, Mourinho: Bale Pantas Mendapat Pujian

Tierno tidak merekomendasikan mencuci botol sekali pakai untuk membersihkan biofilm dan kuman lainnya apalagi jika sudah lebih dari 48 jam.

Botol logam atau kaca dapat digunakan kembali jauh lebih mudah dibersihkan daripada menggunakan botol plastik.

Tidak disarankan mencuci botol air plastik di mesin pencuci piring atau air panas sebelum diisi ulang.

Baca Juga: Baby Shark Geser Despacito Menjadi Video yang Paling Banyak Ditonton di Youtube

Sebuah studi dalam jurnal Environtment Pollution pada September 2014 menemukan bahwa, tindakan memanaskan botol sekali pakai hingga 90 derajat celsius selama satu minggu secara minggu signifikan meningkatkan pelepasan BPA atau antimony.

BPA atau bisphenol bisa mengganggu endokrin, yang berarti dapat mengganggu hormon tubuh. ***

Editor: Asytari Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah