Perlukah Orang yang Pernah Mengidap Covid-19 Mendapatkan Vaksin? Simak Ulasannya

25 Desember 2020, 09:39 WIB

 

PR MAJALENGKA – Vaksinisasi Covid-19 sudah mulai dilakukan di beberapa negara.

Namun, mungkin beberapa orang akan bertanya-tanya bagaimana nasib bagi pasien yang pernah terkonfirmasi Covid-19 perlu mendapatkan vaksin?

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Livestrong.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) belum membuat rekomendasi terkait apakah orang yang pernah terkonfirmasi Covid-19 harus melakukan vaksin atau tidak.

Baca Juga: Horoskop Akhir Pekan: Berikut Ramalan 5 Zodiak yang Dikenal Sebagai Kutu Buku dan Cerdas

Namun, pakar kesehatan menyarankan bagi yang pernah terkonfirmasi Covid-19 untuk melakukan vaksinisasi baik untuk kesehatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain.

Berikut ini alasan mengapa orang yang pernah mengidap Covid-19 tetap harus melakukan vaksin:

1. Bisa sakit kembali

Pertama, meskipun menyebut diri kamu sebagai penyintas Covid-19, kamu mungkin masih bisa sakit kembali. 

Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia, PSSI Sebut Persiapan Sudah Matang

Michelle Prickett., MD, seorang profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern di Chicago dan spesialis perawatan paru dan kritis Pengobatan Northwestern mengatakan bahwa pasien yang telah terinfeksi Covid-19 harus tetap mendapatkan vaksin.

Ia meyakini bahwa infeksi sebelumnya akan menyebabkan kekebalan seumur hidup. Data saat ini menunjukkan infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan selama sekitar enam bulan.

Meskipun tidak umum, ada kasus yang dikonfirmasi dari orang-orang yang terinfeksi kembali virus Covid-19.

Baca Juga: Pemprov Jabar Bakal Gelar Test Antigen Masif, Wagub Uu Tak Bosan Ingatkan Kedisiplinan Masyarakat

Satu laporan tentang seorang pria muda dari Nevada, dijelaskan dalam The Lancet Infectious Diseases, mencatat bahwa infeksi kedua lebih buruk daripada yang pertama.

2. Tidak ada kerugiannya

Karena ketidakpastian tentang berapa lama kekebalan benar-benar bertahan, Lisa Lee, PhD, profesor riset di departemen ilmu kesehatan populasi di Virginia Tech, juga merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin bahkan jika orang tersebut pernah menderita Covid-19 di masa lalu.

Lee menjelaskan bahwa sementara uji coba vaksin tidak secara aktif mencari dan mendaftarkan orang yang sebelumnya menderita Covid-19, beberapa peserta benar-benar terinfeksi sebelumnya.

Baca Juga: 7 Fakta Tentang Kopi, dapat Tingkatkan Kinerja Otak hingga Turunkan Berat Badan

Untuk keamanan, tidak menjadi masalah untuk divaksinisasi setelah sembuh dari Covid-19, dan akan membantu mencegah seseorang terinfeksi lagi.

Efek samping yang dirasakan setelah mendapatkan vaksin mungkin akandemam atau merasa sakit selama satu atau dua hari setelahnya, karena sistem kekebalan tubuh sedang merespon vaksin dengan benar.

3. Dapat membantu menjaga orang lain tetap aman

Ketika seseorang yang pernah mengidap Covid-19 mendapat vaksin, itu artinya dapat menjaga orang lain.

Baca Juga: Pohon Natal Mana yang Kamu Suka? Pilihanmu Ternyata Menentukan Kepribadianmu

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Oktober 2020, kurang dari 10 persen populasi dunia telah terinfeksi Covid-19.

Dengan kata lain, masih banyak orang yang bisa sakit parah dan kemungkinan meninggal karena virus Covid-19.

"Salah satu tujuan utama vaksinisasi adalah untuk melindungi orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin," kata Lee.

Baca Juga: Daerah Pasteur Bandung Dilanda Banjir Hingga Sebabkan Kemacetan dan Rendam Mobil

Jika cukup banyak orang yang divaksinisasi, ini menciptakan kekebalan kawanan, yang merupakan perlindungan komunitas.

"Jika kawanan tidak dapat tertular infeksi, mereka tidak dapat menularkannya kepada orang-orang yang rentan," kata Lee.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler