Orang Tua Jangan Main Kekerasan Ya, Inilah Dampak Buruk dari Hukuman Fisik pada Anak

20 Desember 2020, 18:18 WIB
Ilustrasi tindakan kekerasan pada anak. /pixabay.com/PublicDomainPictures

PR MAJALENGKA - Baik dokter anak maupun psikolog setuju bahwa hukuman fisik menyebabkan banyak dampak buruk bagi anak.

Dampak buruk yang dirasakan anak akibat adanya hukuman fisik bisa dirasakan secara fisik maupun mental.

Menurut survei, 25 tahun lalu setidaknya ada 80 persen orang tua yang melakukan hukuman fisik seperti memukul kepada anak mereka.

Baca Juga: 5 Hal Ini Normal Tetapi Sering Dianggap Aneh dan Sering Jadi Bahan Gosip Tetangga, Sering Mengalami?

Saat ini, 67 persen orang tua masih melakukan hukuman fisik kepada anak mreka.

Meski jumlahnya menurun, namun perjalanannya masih panjang.

Sebab, angka orang tua yang melakukan hukuman fisik pada anak masih relatif tinggi.

Baca Juga: 6 Hal yang Ingin Tubuh Sampaikan Ketika Kita Merasa Deja Vu, Salah Satunya Terlalu Lelah

Angka tersebut tentu saja membuat psikolog maupun dokter anak khawatir.

Bahkan, memasuki masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak sekali terjadi Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Brightside.me, dampak dari kekerasan fisik yang dilakukan orang tua kepada anak:

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 20 Desember 2020 untuk Aries, Taurus dan Gemini, Ada yang Dipenuhi Masalah Nih

Beberapa orang tua tidak sadar bahwa mereka melakukan kekerasan pada anak-anak

 

Kekerasan fisik dapat terjadi dalam berbagai bentuk.

Bentuk hukuman yang paling jelas adalah memukul anak dengan tangan atau benda seperti ikat pinggang atau tongkat.

Tapi, tindakan ini bukan satu-satunya bentuk kekerasan.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh untuk Mengatasi Anak yang Takut Pada Kegelapan, Salah Satunya Trik Mudah 10 Detik

Jenis kekerasan fisik lainnya termasuk menggoyangkan anak-anak, menjambak rambut mereka, atau memaksa mereka untuk bertahan dalam posisi yang anak rasa tidak nyaman.

Selain kekerasan fisik, ada juga bentuk kekerasan non fisik.

Sikap ini termasuk membuat ancaman, mempermalukan, meremehkan, menakut-nakuti anak, dan berteriak.

Baca Juga: 7 Dampak Buruk Buatmu yang Terlalu Sering Bermain HP, Gangguan Syaraf hingga Kanker Otak

Meski mungkin tidak meninggalkan jejak di luar, pelecehan verbal tak kalah berbahaya bagi anak-anak.

Sebuah penelitian menemukan, anak-anak yang mengalami kekerasan verbal sebelum usia 13 tahun lebih cenderung mengalami gejala depresi di kemudian hari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra sampai Pisces, Hari Ini Sabtu 19 Desember 2020 Aquarius Dapat Banyak Pemasukan

Hukuman badan adalah bentuk kekerasan yang paling umum

Pertama, itu merupakan melanggar hak asasi anak.

Namun terlepas dari itu, seumua hukuman badan itu membahayakan mereka secara langsung, meningkatkan risiko cedera.

Bentuk hukuman fisik yang ‘ringan’ pun berisiko besar meningkat karena orang tua yang marah terkadang tidak dapat mengendalikan diri.

Ditemukan bahwa anak-anak yang mengalami kekerasan cenderung menjadi lebih agresif di kemudian hari.

Baca Juga: Hentikan 8 Kebiasaan Ini untuk Cegah Kerutan di Wajah, Mengunyah Permen Karet hingga Pakai Softlens

Bahkan, secara umum hubungan yang hangat antara anak-anak dan orang tua tidak dapat mencegah efek ini.

Memukul adalah salah satu bentuk kekerasan fisik yang lebih parah.

Menurut sebuah penelitian, bentuk hukuman fisik merupakan yang paling umum, dengan 54% anak mengalaminya.

Selain cedera fisik, hal itu juga merusak kesehatan mental anak

Baca Juga: 8 Kebiasaan Orang Kaya yang Dapat Ditiru, Salah Satunya Memakai Transportasi Umum dan Suka Baca

Konsekuensi ini tetap ada pada anak-anak dan akan terus diingat mereka hingga dewasa.

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa hukuman fisik berpengaruh drastis terhadap kesehatan mental.

Selain itu dapat menimbulkan kecemasan, depresi, rendah diri, ketidakstabilan emosi, dan berbagai gangguan perilaku.

Baca Juga: Dikenal Doyan Bergosip, Jangan Ceritakan Rahasiamu pada 3 Zodiak Ini, Gemini Disebut Paling Licik!

Orang yang pernah mengalami jumlah hukuman fisik yang lebih tinggi, secara rata-rata mendapat nilai lebih buruk pada evaluasi kesehatan mental secara keseluruhan, serta pada tes depresi.

Cara alternatif untuk berkomunikasi dengan anak

Masih ada metode disiplin yang menurut para psikolog sesuai.

Baca Juga: Inilah 3 Zodiak yang Dikenal Paling Egois, Apakah Kamu Salah Satunya?

Time-out: Pisahkan anak dari situasi tersebut selama beberapa menit dan biarkan anak menenangkan diri dan memikirkannya.

Kemudian, kamu dapat dengan sabar membahas situasinya dan menjelaskan mengapa situasinya buruk.

Ambil hak istimewa: Jangan biarkan mereka menonton kartun selama satu hari atau makan permen.

Metode ini efektif karena memiliki efek jangka panjang pada perilaku anak.

Hukuman yang sangat singkat sudah cukup berpengaruh, kata para ahli.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Brighside

Tags

Terkini

Terpopuler