Network
Baca Juga: Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi: Wahai Jiwa Bersabarlah!
Terkadang, manusia dalam kondisi sehat tapi tidak memiliki waktu luang. Namun, di satu sisi ada orang yang memiliki waktu luang, tapi dia sakit.
Namun ada juga yang diberikan kesehatan juga memiliki waktu luang dan terkadang ini yang bahaya.
Manusia sering kali malas untuk melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah. Mereka tertipu, mereka terperdaya ketika sehat dan memiliki waktu luang mereka lalai.
Padahal setiap nikmat yang Allah berikan itu akan dipertanyakan. Dalam QS. At-Takasur ayat 8, “Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan yang kamu bermegah-megahan di dunia itu”.
Baca Juga: Rekomendasi Film Bertema Semangat Pemuda, Cocok Ditonton di Hari Sumpah Pemuda
Jadi, jangan pikir bahwa apapun yang Allah berikan itu tidak akan dipertanyakan, termasuk nikmat sehat dan waktu luang.
Jika berbicara tentang waktu, waktu itu terus berlalu dan tak mungkin kembali lagi.
Waktu juga digambarkan seperti pedang, “Waktu itu laksana pedang, jika kamu tidak menggunakannya, maka ia yang akan menebasmu. Dan jika tidak disibukkan dengan kebaikan, maka kamu akan disibukkan dengan keburukan-keburukan” (Imam Syafi’i).
Begitupun kata Ibnu Mas’ud, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan di mana matahari tenggelam, ajalku berkurang, sedangkan amalku tidak bertambah”.
