4. Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum.
Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
5. Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud(u).
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Baca Juga: Deolipa Yumara Dipecat Sebagai Pengacara Bharada Eliezer, Apa Alasannya?
6. Lakum dīnukum wa liya dīn(i).
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”
Itulah tulisan latin surat Al Kafirun dan terjemahan bahasa Indonesia.***