Pandangan Pemikir, Intelektual, Politisi Dunia pada Kesyahidan Husain bin Ali Salah Satunya dari Ir. Soekarno

- 6 Agustus 2022, 17:40 WIB
Pandangan Pemikir, Intelektual, Politisi Dunia Terhadap Kesyahidan Husain bin Ali Salah Satunya dari Ir. Soekarno
Pandangan Pemikir, Intelektual, Politisi Dunia Terhadap Kesyahidan Husain bin Ali Salah Satunya dari Ir. Soekarno /arrahim.id/

BERITA MAJALENGKA - Kesyahidan Husain bin Ali yang mengorbankan nyawanya demi menegakkan keadilan dalam Islam telah menginspirasi banyak pemikir, intelektual, dan politisi di seluruh dunia.

Tragedi Karbala dan kesyahidan Husain bin Ali serta pasukannya yang terjadi pada 10 Muharram 61 Hijriyah adalah peristiwa yang memiliki nilai-nilai tinggi.

Sehingga para pemikir, intelektual, dan politisi memandang Husain bin Ali adalah sosok yang luar biasa.

Husain bin Ali menjadi syahid setelah menolak berjanji setia kepada penguasa tiran pada masanya, ia berkata,

“Jika kau tidak percaya pada agama dan tidak takut akhirat, maka setidaknya bebaslah dari tirani dan kesombongan.”

Baca Juga: Beberapa Dampak yang Ditimbulkan dari Pertempuran Karbala, Tempat Terbunuhnya Husain bin Ali

Atas dasar itulah kesyahidannya membuat para pemiki, intelektual, dan politisi belajar tentang sejarah Islam dan kisah Husain bin Ali.

Dikutip Berita Majalengka dari MEHR News Agency, berikut merupakan pandangan pemikir, intelektual, dan politisi dunia terhadap kesyahidan Husain bin Ali, cucu Rasulullah SAW.

1. Edward G. Brown, seorang orientalis Inggris terkenal telah menulis dalam bukunya, A Literary History of Persia,

“72 sahabat Imam Husain menemaninya, dan semuanya dibunuh di tanah Karbala untuk mencapai kebenaran di jalan Allah, termasuk bayinya yang berusia enam bulan, Ali Asghar, dan dengan ketabahan yang pantang menyerah.”

2. Thomas Calyle, seorang penulis esai, sejarawan, dan filsuf Skotlandia menjelaskan,

Baca Juga: Kisah Kelam 10 Muharram, Cucu Rasulullah SAW Terbunuh di Tanah Karbala

“Pelajaran terbaik yang kita dapatkan dari tragdei Karbala adalah bahwa Husain dan sahabatnya merupakan orang yang sangat percaya kepada Tuhan. Mereka mengilustrasikan bahwa keunggulan jumlah tidak diperhitungkan dalam hal kebenaran dan kepalsuan. Kemenangan Husain, meskupun minoritas, membuat saya takjub!”

3. Charles Dickens, seorang novelis terkemuka asal Inggris berkata,

“Jika Husain telah berjuang untuk memuaskan keinginan duniawinya, maka saya tidak mengerti mengapa saudara perempuan, istri, dan anak-anak menemaninya. Oleh karena itu, masuk akal bahwa ia berkorban murni untuk Islam.”

4. Rabindranath Tagore, sang penyair Bengali menyatakan,

“Pengorbanan Husain menunjukkan pembebasan spiritual. Untuk menjaga keadilan dan kebenaran hidup, alih-alih tentara atau senjata, kesuksesan dapat dicapai dengan mengorbankan nyawa, persis seperti yang dilakukan Imam Husain.”

Baca Juga: UI Buka Lowongan 157 Calon Dosen Tetap Non PNS, Pendaftaran Dapat Dilakukan Secara Online Berikut Persyaratan

5. Sarvepalli Radhakrishnan, seorang filsuf dan politisi India yang menjabat sebagai presiden kedua India, mengatakan,

“Meskipun Imam Husain memberikan hidupnya bertahun-tahun yang lalu, jiwanya tidak dapat dihancurkan, karena telah menguasai hati orang-orang bahkan hingga hari ini.”

6. Mahatma Gandhi, seorang politisi dan spiritual India, menulis,

“Saya belajar dari Husain bagaimana meraih kemenangan saat ditindas. Keyakinan saya adalah bahwa kemajuan Islam tidak tergantung pada penggunaan pedang oleh para penganutnya, tetapi hasil dari pengorbanan tertinggi Husain sebagai orang suci yang agung.”

7. Edward Gibbon, yang dianggapp sebagai sejarawan terbesar Inggris pada masanya, menulis dalam The Decline and Fall of the Roman Empire,

Baca Juga: Tanggal 6 Agustus Peringati Peristiwa Bom Hiroshima Jepang ke-77 Tahun, Berikut Tanggapan Menteri Jepang

“Adegan tragis kematian Husain akan membangkitkan simpati pembaca terdingin.”

8. Muhammad Iqbal, filsuf dan penyair terbesar asal Pakistan berkata,

“Imam Husain mencabut despotisme selamanya sampai hari kebangkitan. Dia menyirami taman kebebasan yang kering dengan darahnya, dan dia membangunkan orang-orang muslim yang sedang tidur.”

9. Pandit Jawaharlal Nehru, mantan perdana menteri India mengatakan,

“Pengorbanan Imam Husain adalah untuk semua kelompok dan komunitas, sebuah contoh dari jalan kebenaran.”

Baca Juga: Titik Lokasi Vaksin Booster di Margadadi Indramayu Agustus 2022, Lengkap Dengan Jenis Vaksin

10. Rajendra Prasad, mantan Presiden India juga menulis,

“Pengorbanan Imam Husain tidak terbatas pada satu negara, atau bangsa, tetapi itu adalah keadaan turun-temurun dari persaudaraan seluruh umat manusia.”

11. Antoine Bara, seorang penulis Imam Hussein in Christian Ideology menyebutkan,

“Tidak ada pertempuran dalam sejarah modern dan masa lalu umat manusia yang mendapatkan lebih banyak simpati dan kekaguman serta memberikan lebih banyak pelajaran daripada kemartiran dalam pertempuran Karbala.”

12. Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia mengatakan dalam bukunya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi,

Baca Juga: Titik Lokasi Vaksin Booster di Bandung Agustus 2022, Cek Disini Lengkap Cara Cek Sertifikat Vaksin

“Husain adalah panji berkibar yang diusung oleh setiap orang yang menentang kesombongan di zamannya, di mana kekuasaan itu telah tenggelam dalam kelezatan dunia serta meninggalkan rakyatnya dalam penindasan dan kekejaman."

Itulah pandangan pemikir, intelektual, politisi dunia terhadap kesyahidan Husain bin Ali, cucu Rasulullah SAW.***

 

Editor: Rina Rahadian Susana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x