Network
BERITA MAJALENGKA -Tidak terasa sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan Muharram 1444 H.
Terdapat banyak amalan-amalan sunnah yang sederhana beserta keutamaannya jika dilakukan oleh umat Muslim.
Dalam berbagai dalil, disebutkan dianjurkan untuk diamalkan saat mulai memasuki bulan Muharram. Baik ibadah berupa puasa, sholat sunnah, maupun yang lainnya.
Baca Juga: Tanggal 27 Juli 2022, Info Gempa Terbaru: Pusat Gempa di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Timur
Dikutip Berita Majalengka dari BeritaSukoharjo.com pada Rabu, 27 Juli 2022, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hal tersebut.
Dalam ceramah singkat itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jika Allah SWT menyukai seorang hambanya yang menjalankan amalan-amalan sunnah pasca usainya bulan Ramadhan.
Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadist dari Al-Bukhori nomor 1379 yang artinya:
Baca Juga: 5 Makanan Khas Saat Malam 1 Suro, Salah Satunya Bubur Suro
"Sesungguhnya waktu itu berputar seperti hari dimana Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah 12 bulan, di antaranya terdapat empat bulan yang mulia. Yang tiga secara berurutan, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram, dan Rajab yang terletak antara Jumada dan Syaban". (HR Bukhari dan Muslim).
Ustadz Adi Hidayat kembali menjelasakan bahwasanya bulan Muharram adalah salah satu dari sekian bulan khurum di dalam tahun Islam.
Bulan-bulan khurum dalam tahun Islam dipaparkan terdapat empat yang mempunyai kategori bulan, mulai pertama adalah Dzulqadah, Dzuhijjah, Muharram dan Rajab.
Baca Juga: Kabar Baik Buat Emak-Emak, Harga Minyak Goreng Curah dan Kemasan Mengalami Penurunan Dalam Sepekan
Dalam bulan-bulan tersebut sangat banyak sekali ladang pahala kebaikan yang bisa diperoleh, dengan memperbanyak kuantitas amalan-amalan sholeh yang disunnahkan untuk kita lakukan.
Salah satu amalan ibadah sunnah yang bisa kita lakukan pada bulan khurum tadi adalah melakukan puasa sunnah.
Daftar puasa sunnah itu seperti puasa Daud, puasa Senin-Kamis, maupun puasa sunnah Tasu'a dan Asyura.
Untuk ibadah puasa sunnah Tasua ini dilakukan tepat pada tanggal 9 Muharram, sedang untuk puasa sunnah Asyura dilakukan bertepatan pada tanggal 10 Muharram.
Di samping anjuran untuk melakukan puasa sunnah Asyura pada tanggal 10 Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa sehari sebelumnya yaitu tanggal 9 Muharram atau disebut hari Tasua.
Anjuran ini diberikan dengan alasan agar amalan umat Muslim di bulan Muharram itu tidak menyerupai puasa yang dilakukan kaum Yahudi, seperti yang diceritakan dari sahabat Ibnu Abbas, beliau berkata:
"Ketika Rasulullah datang ke Madinah, beliau melihat orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya, hari apa ini? Mereka pun menjawab, hari ini adalah hari yang baik. Hari di mana Allah menyelamatkan kaum Bani Israil dari musuhnya, kemudian Nabi Musa berpuasa pada hari itu. Rasulullah menanggapi seraya berkata, aku lebih berhak daripada kalian". (HR. Bukhari).
Itu tadi adalah amalan sunnah yang disunnahkan untuk dilakukan umat Muslim dimanapun berada, karena terdapat banyak keutamaan yang akan didapatkan jika melakukan amalan-amalan sunnah tersebut.***
