BERITA MAJALENGKA- Artikel ini akan membahas secara singkat sejarah Al-Qur'an, yang dilansir dari Muhammadiyah.
Sejarah Singkat Al-Qur’an, Perjuangan Para Sahabat Nabi Menjaga Firman Allah
Selama ini kita mengenal al-Qur’an sebagai cetakan mushaf yang menghimpun firman Allah Swt. Tapi kenapa ada istilah “turunnya al-Qur’an” kepada Nabi Muhammad? Apakah al-Qur’an turun dalam bentuk kitab cetakan? Tentu saja bukan.
Al-Qur’an sebagai kalamullah pada mulanya secara keseluruhan tersimpan di Lawhu al-Manfudz. Setelah itu, Al-Qur’an “turun” dalam dua proses sebagaimana keterangan dari Al-Zarkasyi dalam al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an.
Pertama, diturunkan secara sekaligus dari Lawhu al-Manfudz ke langit dunia atau yang dikenal dengan sebutan Bayt al-‘Izzah pada malam Lailatul Qadr (QS. Al Qadr: 1).
Kedua, diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw di bumi dalam rentang waktu 23 tahun yang disesuaikan dengan situai dan kondisi.
Mengapa Al-Qur’an turun Berangsur-angsur?
Dalam al-Itqan fî ‛Ulum al-Qur’an, Jalal al-Din al-Suyuthi mengungkapkan alasan mengapa Al-Qur’an turun kepada Rasulullah tidak secara menyuluruh.
Menurutnya, agar menambah keyakinan dan keteguhan hati Rasulullah, memudahkan penghafalan dan pencatatan, dan adanya sebagian kecil ayat-ayat yang menghapus (nasikh) dan yang terhapus (mansukh).
Baca Juga: Penjelasan Membayar Zakat dengan Kartu Kredit, Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW
Turunnya Al-Qur’an kadang sebagai sebuah jawaban atas suatu masalah, atau juga sebagai kabar, berita, pengajaran, peringatan, dan nasihat tergantung situasi dan kebutuhan.