Network
BERITA MAJALENGKA- Artikel ini akan membahas mengenai sejarah Islam mencari pengganti Nabi Muhammad SAW.
Dalam sejarah Islam, setelah kematian Muhammad, para pengikutnya dihadapkan pada keputusan siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin Islam. Jabatan kepemimpinan ini disebut Khalifah, yang dalam bahasa Arab berarti "wakil" atau "penerus".
Keputusan siapa yang harus menjadi khalifah pertama (bentuk bahasa Inggris dari khalifah) menghasilkan perpecahan yang bertahan hingga hari ini. Satu kelompok pengikut berpendapat bahwa Muhammad sendiri telah memilih 'Ali, sepupu dan menantunya, sebagai penggantinya.
Yang lain bersikeras bahwa Abu Bakar, teman baik dan ayah mertua Muhammad, diberikan kekhalifahan. Pada akhirnya, Abu Bakar akan menjadi yang pertama dari empat khalifah, yang masing-masing memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan dan penyebaran Islam.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 1 Maret 2022: Cancer, Leo, dan Virgo
Abu Bakar menjabat sebagai khalifah dari tahun 632 sampai kematiannya pada tahun 634. Prestasi besar pertamanya adalah menangani masalah orang Badui (Arab nomaden). Meskipun beberapa telah masuk Islam di bawah Muhammad, setelah kematiannya mereka menolak Islam dan menolak untuk mematuhi Abu Bakar.
Pada 633, khalifah mengalahkan pemberontakan Badui, yang dikenal sebagai Ridda, dan dengan demikian mengamankan seluruh semenanjung Arab untuk Islam. Pengalaman itu meyakinkan Abu Bakar bahwa Islam perlu meluas ke luar Arab agar aman.
Dia mengarahkan pandangannya pada dua kerajaan tetangga yang dia pandang sebagai ancaman terhadap Islam: Kekaisaran Sassanid di timur di Persia dan Irak, dan Kekaisaran Bizantium di barat di Eropa, Suriah, Mesir, dan Laut Mediterania. Dia menyatakan jihad melawan orang-orang Kristen Bizantium, tetapi meninggal sebelum dia bisa melaksanakannya. ### Umar
Khalifah kedua adalah Umar, ayah mertua Muhammad lainnya, yang telah ditunjuk oleh Bakr sebagai penggantinya. Kekhalifahannya berlangsung dari tahun 634 hingga 644.
