Keistimewaan Hari Jumat Dalam Al-Qur’an dan Hadis

- 17 Desember 2021, 11:14 WIB
Keistimewaan Hari Jumat Dalam Al-Qur’an dan Hadis
Keistimewaan Hari Jumat Dalam Al-Qur’an dan Hadis /PIXABAY/Simon

BERITA MAJALENGKA – Hari jumat adalah hari istimewa bagi umat Islam, Hari Jumat juga merupakan sayyidul ayyam atau penghulunya hari dalam Islam.

Dihari mulia itu, muslim diperintahkan melaksanakan Sholat Jumat dan memperbanyak bersholawat serta amalan-amalan ibadah lainnya.

Kata Jumat diambil dari Bahasa Arab, Jumu'ah yang berarti beramai-ramai, diambil dari tata cara ibadah kaum Muslim yang dilakukan pada hari tersebut.

Jumu'ah memiliki akar sama dengan Jama' yang berarti banyak dan juga Jima' yang artinya bergabung.

Baca Juga: Banyak Istighfar Ternyata Berbahaya, Ini Penjelasan Gus Baha

Perubahan kata dari Arubah berubah menjadi Jumu’ah yang artinya berkumpul itu menduduki posisi paling utama diantara hari-hari lainnya.

Sementara hari-hari lain memiliki makna yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan: Ahad (hari pertama), Isnain (hari kedua), tsulatsa (hari ketiga), arbi’a (hari keempat) dan khamis (hari kelima), serta sabt yang berakar kata dari sab’ah (hari ketujuh).

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits mengenai hari Jumat :

“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.”

Halaman:

Editor: Abdul Faqih


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x