Kapan Puasa Tasu’a dan Asyura Dilakukan di Bulan Muharram? Berikut Niat dan Dalilnya

27 Juli 2022, 10:10 WIB
Ilustrasi bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura 9 dan 10 Muharram 1444 H. /Pixabay/ Pexels.

BERITA MAJALENGKA - Simak kapan puasa Tasu’a dan Asyura dapat dilakukan dan bagaimana niat dan dalil tentang puasa tersebut, penasaran, baca sampai selesai.

Puasa Tasu’a merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilakukan pada 10 Muharram.

Tentunya, bulan Muharram tinggal menghitung hari. Bulan Muharram merupakan bulan pertama pada kalender Hijriah.

Pada Muharram ini banyak keutamaan yang harus dilakukan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriyah

Salah satu keutamaan tersebut adalah berpuasa. Puasa merupakan ibadah menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu.

Karena hadirnya Muharram sebentar lagi, ada baiknya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan yang dimuliakan Allah SWT dengan menjalankan keutamaan-keutamaan, termasuk berpuasa.

Pada Muharram ini, ada anjuran untuk berpuasa Tasu’a dan Asyura. Lantas bagaimana niatnya untuk melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura? Simak niat berikut ini.

Niat Puasa Sunah Tasu’a

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: 26 Tahun Tragedi Kudatuli, Keluarga Korban Silaturahim ke Komnas HAM

Niat Puasa Sunah Asyura

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Lantas Bagaimana dengan dalilnya?

Berita Majalengka merangkum dari NU Online, bahwasanya,

Nabi Muhammad bersabda: "Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid.”

Baca Juga: 20 Link Twibbon Ucapan Hari Sungai Nasional 2022 dengan Desain Beragam dan Elegan, Cek Disini

Imam Ibnu Hajar menyebutkan sebuat hadits yang diriwayatkan oleh Hafsah, Nabi bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan awal bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya penebus dosanya selama 50 tahun. Dan puasa satu hari di bulan Muharram sama dengan puasa tiga puluh hari.”

Jelaslah dalil tersebut dalam meriwayatkan tentang ibadah puasa di bulan Muharram, apalagi Nabi Muhammad SAW berpuasa Tasu’a dan Asyura di bulan Muharram.***

 

Editor: Rina Rahadian Susana

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler