Adakah Perbedaan Idul Adha dan Lebaran Haji, Sejarah Lebaran Haji dan Terjadinya Menyembelih Hewan Qurban

5 Juli 2022, 09:10 WIB
Jamaah Haji Asal Bandung Lakukan Persiapan Jalani Puncak Haji /

BERITA MAJALENGKA - Sebentar lagi umat islam diseluruh dunia akan memperingati Idul Adha, Banyak yang mengatakan pula lebaran haji.

Adakah perbedaan dari Idul Adha dan Lebaran Haji?

Dalam sejarah peristiwa Qurban sendiri terjadi saat masa Nabi Ibrahim dimana diperintahkan oleh Allah SWT menyembelih putranya yaitu Nabi Ismail.

Atas ketaqwaan kepada Allah SWT Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail melaksanakan hal tersebut secara ikhlas dan pasrah.

Melihat kesetiaan Nabi Ibrahim, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail dengan domba sebagai qurban.

Selain peristiwa qurban, Idul Adha juga berkaitan dengan ibadah haji. Itulah mengapa banyak orang yang menyebut Hari Raya Idul Adha sebagai Lebaran Haji.

Berdekatan dengan Hari raya Idul Adha, mulai dari tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji akan melakukan ritual haji yang paling utama.

Baca Juga: Simak Penjelasan Memotong Kuku, Rambut dan Anggota Tubuh Lainnya, Jangan Sampai Di Salah Paham

tersebut adalah Wukuf di Padang Arafah. Rasulullah bersabda, “Al-Hajju Arafah” yang artinya (puncak) ibadah haji itu adalah wukuf di Arafah.

Dengan menggunakan pakaian ihram serba putih, para jamaah haji melaksanakan rangkaian ibadah haji. Pakaian ihram melambangkan persamaan aqidah dimana tidak ada perbedaan diantara mereka, semuanya sederajat.

 Kenapa Idul Adha Disebut dengan Lebaran Haji?
Wukuf berasal dari kata Waqafa yang berarti berhenti. Pengertian wukuf adalah ritual haji yang mengajarkan umat Islam untuk Islam untuk meninggalkan aktivitasnya sejenak.

Pada ibadah ini, jamaah haji berhenti dari kegiatan apapun agar dapat merenungkan diri.

Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ketika Allah memerintahkannya untuk mengorbankan putranya sendiri. Setelah menerima perintah Allah melalui mimpinya, Nabi Ibrahim menghentikan semua aktivitasnya dengan melakukan wukuf. Nabi Ibrahim merenung, berdzikir, dan berdoa di dalam tenda sepanjang hari untuk memohon ampunan, petunjuk, dan bimbingan Allah SWT.

Baca Juga: Syarat Memotong Hewan Qurban, Berikut Doa Saat Menyembelih Hewan Qurban Sesuai dengan Hadits

Padang Arafah Sebagai Padang Pencerahan dan Pengampunan

Arafah menjadi tempat Nabi Ibrahim untuk menguatkan keyakinannya agar menaati perintah Allah dalam mengorbankan putranya, Nabi Ismail.

Di Padang Arafah, Nabi Ibrahim meneguhkan pilihannya untuk menunjukkan kesetiaannya kepada Allah dalam bentuk mengorbankan anak saleh yang sangat dicintainya.

Saat wukuf, jamaah haji berdiam diri juga untuk mengingat peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang diturunkan ke Bumi dari surga.

Nabi Adam dan Hawa mengingkari perintah Allah dan terbawa oleh tipu daya Iblis. Padang Arafah merupakan tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa, serta merupakan tempat yang sakral bagi umat Islam. Tempat ini juga menjadi tempat nabi Adam bertaubat, dan memperoleh petunjuk sebagai bekal menjalani kehidupan di bumi.

Baca Juga: Lirik Asli Jepang Lagu Hidup Bagai Pesawat Kertas 365 Hari - 365 Nichi No Kami Hikouki

Padang Arafah menjadi tempat yang sakral bagi umat Islam, maka tidak ada haji tanpa perenungan di Padang Arafah. Itulah sebabnya mengapa Idul Adha berkaitan erat dengan ibadah haji dan banyak orang yang menyebutnya sebagai Lebaran Haji.

Selain berhubungan dengan peristiwa qurban putra Nabi Ibrahim, wukuf juga berkaitan dengan peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang turun ke Bumi.***

 

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler