Meski Belum Ditemukan di Indonesia, Penyakit Brain Eating Bacteria Perlu Diwaspadai

- 31 Desember 2022, 18:04 WIB
dr Theresia Monica Raharjo Dirut RS UKM Bandung
dr Theresia Monica Raharjo Dirut RS UKM Bandung /Arief Pratama/Berita majalengka

BERITAMAJALENGKA - Penyakit yang disebabkan oleh sejenis amoeba Naegleria Fowleri yang menyerang sistem syaraf manusia, sangat jarang ditemukan di Indonesia. Penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini, terdeteksi di Korea Selatan, Amerika dan Pakistan.

Direktur Utama Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (UKM) dr. Theresia Monica Rahardjo mengatakan, meski belum ada kasusnya di Indonesia, penyakit akibat mencuci muka di air kurang bersih ini, patut diwaspadai.

"Itu disebabkan oleh salah satu organ patogen. Disebutnya brain eating bacteria. Itu disebabkan mencuci muka dengan air yang kurang sehat atau air yang kotor. Jadi organ atau patogen itu masuk melalui hidung dan menginfeksi otak,"jelas dr. Monica Sabtu, (31/12/2022).

Baca Juga: Pasca Resmi Berpacaran dengan IU, Lee Jong Suk Pernah Mengaku Siap Menikah dan Lakukan Hal Ini

Ia juga menambahkan, gejala awal penyakit Brain Eating Bacteria ini adalah panas, demam, sakit kepala, mengalami kaku di bagian leher hingga mengalami kejang dan penurunan kesadaran.

"Kalau ada demam tinggi dan merasa kaku-kaku di punduk atau mengalami penurunan kesadaran, segera bawa ke rumah sakit. Memang untuk pengobatannya ada beberapa antibiotik yang lazimnya dipakai untuk penyakit ini,"jelas dia.

Meski di Indonesia belum ditemukan kasus tersebut, dr. Monica berharap masyarakat tetap mewaspadainya. Mencuci muka atau mandi di air yang benar-benar bersih, disarankan agar terhindar dari penyakit Brain Eating Bacteria.***

Editor: Arief Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x