PR MAJALENGKA- Pada hari Rabu 18 November 2020, harga minyak mengalami penurunan.
Sementara itu, stok minyak mentah Amerika Serikat mengalami penumpukan dalam jumlah yang lebih besar dari perkiraan.
Penumpukan ini memicu kekhawatiran akan lemahnya permintaan bahan bakar disamping potensi melimpahnya pasokan.
Baca Juga: Harapan Baru, Vaksin Moderna Dinilai Efektif Melawan Covid-19 hingga 94,5 Persen
Hal ini membuat timbulnya harapan OPEC dan sekutunya akan menunda rencana peningkatan produksi pada Januari 2021 guna mengerem karena adanya penurunan produksi minyak.
Minyak mentah berjangka Brent untuk Januari mengalami penurunan 14 sen menjadi 43,6 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp620.900 per barel.
Setelah sebelumnya juga mengalami penurunan 0,2 persen.
Baca Juga: Perusahaan Robot Asal Jerman Berencana Investasi di Pasar Tiongkok
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk Desember turun 0,6 persen.