Hampir Setengah Perusahaan Batubara Termal Diperkirakan Akan Ingkari Perjanjian Iklim, Ini Dampaknya

- 13 November 2020, 16:10 WIB
Ilustrasi pengolahan batu bara.
Ilustrasi pengolahan batu bara. /pixabay/stevepb

PR MAJALENGKA – Hampir setengah dari perusahaan yang terlibat dalam industri batu bara termal diperkirakan akan melanggar komitmen iklim global.

Mereka diduga lebih mementingkan bisnisnya daripada komitmen global, menurut sebuah laporan.

Studi yang dilakukan organisasi lingkungan Urgewald, menjelaskan bahwa hampir seribu perusahaan harus di blacklist oleh investor.

Baca Juga: Pembangunan Kontruksi Di Pulau Rinca Sedang Belangsung, Bagaimana Nasib Komodo?

Hal itu karena mereka terikat pada rantai nilai batu bara termal hamper empat tahun setelah perjanjian iklim Paris diberlakukan.

Hampir 440 dari perusahaan ini berencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga batubara, tambang atau infrastuktur lainnya di tahun-tahun mendatang.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.com, data di atas menurut daftar batubara global Urgewald, yang dibuat dengan 30 mitra LSM.

Baca Juga: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Belikan Rumah Baru untuk Anak, Renovasi Demi Kenyamanan Shaquille

Sementara itu, hanya 25 perusahaan dalam daftar yang telah menetapkan tanggal penghentian penggunaan batu baranya.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah