Network
BERITA MAJALENGKA – Organisasi militan Palestina, Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut diberi nama Operasi Badai Al-Aqsa yang telah memakan banyak korban jiwa, baik dari pihak Israel maupun Palestina.
Lantas seperti apa organisasi Hamas tersebut, kapan berdirinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Hamas atau Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah merupakan organisasi politik dan militer Palestina yang berbasis di jalur Gaza dan Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.
Hamas didirikan pada tahun 1987 sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan Islam di Mesir, untuk menegakkan kedaulatan negara Palestina.
Organisasi militan ini didirikan oleh seorang Imam, Syeikh Ahmed Yasin, dan ajudannnya Abdul Aziz al-Rantissi.
Hamas muncul sebagai kelompok yang memimpin Intifada pertama, yaitu pemberontakan rakyat Palestina melawan penduduk Israel.
Baca Juga: Jawa Barat Pastikan Siap Gelar Piala Dunia U-17
Organisasi ini mulai terlibat dalam kontestasi politik Palestina sejak tahun 1996, ketika ikut serta dalam pemilihan umum Dewan Legislatif Palestina.
Pada tahun 2006, Hamas berhasil mengalahkan Fatah, partai utama dalam PLO dalam pemilu tersebut.
Hamas kemudian menguasai Gaza pada tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang pada saat itu terjadi konflik memuncak menjadi perang saudara di jalur Gaza.
Sejak saat itu, Hamas menjadi otoritas de facto di Gaza, sementara Fatah memerintah Tepi Barat.
Namun, kemenangan tersebut tidak diakui oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa dan sebagian besar negara lainnya dan menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Organisasi militan Hamas ini, memiliki sayap militer yang disebut Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Baca Juga: Rekomendasi Akun Youtube yang Menentramkan, Cocok untuk Ibu-Ibu yang Dilanda Penat
Pada awalnya, Brigade ini beroperasi dalam kerahasiaan, bertugas melancarkan serangan-serangan sporadis, pembunuhan dan penculikan di wilayah Israel.
Namun, seiring berkembangnya pengaruh Hamas di Gaza, Brigade Al-Qassam berkembang menjadi sebuah kekuatan militer yang lebih terstruktur dan terorganisir.
Pemimpin Brigade Al-Qassam saat ini adalah Mohammed Deif, yang telah menjabat sejak tahun 2002.
Ancaman yang dihadapi oleh Brigade Al-Qassam tidak hanya berasal dari militer Israel, namun juga dari tekanan politik dan diplomatik Internasional.***
