Peringati Hari Lebah Sedunia, PEI Gandeng Akademisi Bahas Penurunan Populasi Lebah Di Indonesia

- 20 Mei 2023, 23:52 WIB
Seminar Tentang Populasi Lebah Dunia
Seminar Tentang Populasi Lebah Dunia /Arief Pratama/Berita majalengka

BERITAMAJALENGKA - Saat ini dunia sedang mengalami krisis yang menyebabkan perubahan besar di segala bidang termasuk cuaca ekstrim berdampak krisis iklim yang mempengaruhi kehidupan flora, fauna dan manusia.

Salah satu komponen ekosistem yang sangat terpengaruh oleh kondisi ini adalah serangga dalam hal ini adalah Lebah.

Lebah berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan manusia, yakni sebagai penyerbuk tanaman yang berdampak langsung pada produksi pangan.

Baca Juga: The Good Bad Mother Episode 9 10 Kapan Tayang? Cek Jadwal Tayang Setiap Hari Apa Jam Berapa dan Link Nonton

Baru-baru ini di Eropa dan Amerika dikejutkan oleh adanya fenomena penurunan populasi lebah secara besar-besaran, baik lebah yang diternakkan maupun lebah alami di alam.

Fenomena ini yang melatar belakangi Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) melakukan riset serupa di Indonesia pada 2020, dimana sebagian besar responden menyatakan bahwa dugaan penurunan ini karena dampak dari perubahan iklim, ketersediaan pakan dan pestisida.

Penurunan populasi lebah di berbagai belahan dunia cukup mengkhawatirkan. Padahal, peran lebah sebagai penyerbuk sangat penting baik dalam bidang pertanian, pelestarian hutan, maupun di berbagai ekosistem lainnya.

Baca Juga: Link Nonton The Good Bad Mother Episode 8 Legal Bukan di Telegram, LK21, Ngefilm21 Lengkap Jadwal Tayang

Menyikapi situasi tersebut, Ketua Pelaksana Dialog sekaligus Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB. Prof. Dr. Ir. Damayanti Buchori mengatakan, pada tahun 2017 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencanangkan 'World Bee Day' atau 'Hari Lebah Sedunia' yang jatuh pada 20 Mei.

Menurutnya, World Bee Day atau Hari Lebah Sedunia adalah upaya PBB untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyerbuk, ancaman yang dihadapi, dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian.

"Penurunan jumlah lebah akan berdampak pada penurunan produksi pangan dunia. Lebah merupakan penyerbuk paling produktif dan beragam di sebagian besar dunia, dengan lebih dari 20.000 spesies yang tercatat (Klein et al. 2007)," ujar Prof. Damayanti pada acara forum dialog penyerbuk yang diselenggarakan di Hotel Travello Bandung, Sabtu, 20 Mei 2023.

Baca Juga: Siapa Molen Kasetra? Laki-Laki yang Kini Resmi Menjadi Suami Enzy Storia

Dosen IPB itu menjelaskan, pihaknya melakukan restorasi habitat bagi penyerbuk merupakan bagian dari regenerative agriculture (pertanian regeneratif) yang perlu digalakkan.

Oleh karenanya, lanjut Prof. Damayanti, pendekatan pertanian regeneratif memiliki potensi untuk membantu melimpahkan kembali ekosistem di sekitarnya dengan serangga, mamalia, dan burung yang bermanfaat.

"Peningkatan kelimpahan keanekaragaman hayati di atas tanah (above-ground biodiversity) yang dapat dimungkinkan melalui pendekatan pertanian regeneratif antara lain menciptakan habitat bagi penyerbuk dan satwa liar dengan menanam aneka ragam tanaman di tepi lahan atau dengan pohon dan semak di sekitar batas lahan pertanian," jelasnya.

Baca Juga: Princess and The Boss Episode 4: Jadwal Tayang dan Link Nonton Legal Bukan di Telegram, LK21, Ngefilm21

Selain berperan penting dalam produksi pangan, Prof. Damayanti menyampaikan, lebah memiliki nilai ekonomi bagi peternak. Hal ini dikarenakan lebah dapat menghasilkan madu, propolis, bee polen dan wax atau lilin.

"Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) sebagai asosiasi di bidang entomologi (serangga) memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap lebah," tutur Prof. Damayanti.

Oleh sebab itu, Prof. Damayanti menegaskan, PEI berinisiatif mengadakan sebuah Dialog Forum Penyerbuk sebagai ajang diskusi para akademisi, pembuat kebijakan, petani, peternak, dan sektor swasta (private sector) untuk bersama-sama membangun diskursus mengenai lebah dan pelestariannya dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi masalah perlebahan di Indonesia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Molen Kasetra, Diplomat Muda yang Menikahi Enzy Storia

"Pada tahun 2021, PEI telah berdialog dengan berbagai pihak dan salah satu temuannya adalah kelestarian lebah terancam karena hilangnya habitat yang menjadi tempat hidup dan sumber makanan bagi lebah," jelasnya.

"Spesies lebah hutan Apis dorsata dilaporkan banyak menghilang dari kawasan Sumatera dan Kalimantan akibat hilangnya habitat bagi pohon sialang yang menjadi tempat lebah hutan tersebut bersarang. Selain itu, beberapa daerah juga melaporkan adanya penurunan populasi spesies lebah tertentu akibat perubahan musim," sambung Prof. Damayanti.

Tahun ini, Prof. Damayanti menegaskan, PEI kembali mengadakan Forum Dialog Penyerbuk yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, pada 20-21 Mei 2023.

Baca Juga: Link Nonton Tilik The Series Episode 8 TAMAT Legal Bukan di Telegram, LK21, Ngefilm21

Forum dialog ini diselenggarakan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Asosiasi Perlebahan Indonesia, dan Indonesia Pollinator Initiative yang didukung oleh Syngenta.

"Lebah tampaknya kecil, tetapi dia memiliki dampak yang dahsyat bagi kehidupan, sehingga perlu kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta (private sector), maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga habitat lebah dengan menjaga keberadaan pohon sialang maupun melakukan penanaman kembali pohon sialang," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua PEI, Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc, menjelaskan, PEI sebagai asosiasi entomologi ingin meningkatkan kepedulian serta kapasitas anggotanya maupun masyarakat tentang serangga dan penyerbuk lainnya.

Baca Juga: Link Nonton Princess and The Boss Episode 1 2 3 Legal Bukan di Telegram, LK21, Ngefilm21 Lengkap Jadwal Tayang

"Sebagai asosiasi yang memiliki perhatian terhadap serangga, PEI akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif untuk menjaga keanekaragaman serangga di Indonesia, terutama lebah dan serangga penyerbuk lainnya," tutur Dadang.

"Upaya konservasi terhadap keberadaan lebah dan penyerbuk ini penting untuk dilakukan karena lebah berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan," jelasnya.***

Editor: Arief Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x