Mereka menuntut diakhirinya pemerintahan secara militer dan membebaskan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Minggu lalu, militer Myanmar mulai meluncurkan kendaraan lapis baja mereka di beberapa kota.
Baca Juga: Sempat Diremehkan, A Love So Beautiful Versi Korea Cetak Rekor 37 Juta Penonton
Beberapa tahun terakhir, Facebook telah terlibat bersama dengan aktivis-aktivis hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar dan melawan militer.
Hal itu terjadi setelah mendapat kecaman dan kritik dari pihak internasional karena gagal mencegah kampanye kebencian secara online.
Menjelang pemilihan pada bulan November, Facebook mengumumkan telah menghapus 70 jaringan akun palsu dan halaman yang dioperasikan oleh anggota militer Myanmar.
Hal tersebut dilakukan karena mengunggah konten tentang tentara dan kritik terhadap Suu Kyi dan partainya.***