PR MAJALENGKA - Militer Myanmar ambil alih kekuasaan negara dalam kudeta melawan Nobel Aung San Suu Kyi yang menang terpilih secara demokratis.
Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Chennelnewsasia.com, Nobel Aung San Suu Kyi bersama Presiden Myanmar Win Mynt dan pimpinan lainya dari partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam penggerebekan dini hari ini.
Pihak militer mengatakan telah melakukan penahanan kepada mereka sebagai tanggapan atas adanya ‘kecurangan pemilu’.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bank Syariah Indonesia, Harapkan Menarik Perhatian Kaum Milenial
Peristiwa ini berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat antara militer dan pemerintah sipil dalam beberapa hari terakhir.
Isu kudeta yang dikabarkan akan dilakukan militer mencuat setelah mereka menuding ada kecurangan dalam pemilihan umum
Dalam situasi seperti ini membuat kekuasaan kepada panglima militer Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.
Baca Juga: Sempat Dekat dengan Anya Geraldine, Rizky Febian Beberkan Hubungannya dengan sang Selebgram
Seorang presenter di Myawaddy TV mengumumkan, mengutip dari draf konstitusi militer, hal ini memungkinkannya mengambil kendali pada saat darurat nasional.