Dia juga menambahkan bahwa ini lebih dari cukup dan bahkan dapat dibagikan dengan negara lain.
Sebelumnya dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Thelocal.de, CEO BioNTech, Ugur Sahin mengatakan jika semua pihak yang terlibat sedang melakukan usaha terbaik.
Baca Juga: Laris di Pasaran, Sony Kesulitan Kelola Pasokan PS5
“Kita melakukan pekerjaan yang sangat baik, kita dapat berhasil memvaksinasi 60 hingga 70 persen dari populasi pada musim gugur 2021,” ucapnya.
Di luar Amerika Serikat dan Uni Eropa, lebih dari 30 negara berada pada tahap negosiasi yang berbeda untuk mengamankan vaksin BioNTech/Pfizer, menurut Sahin.
Dengan meningkatnya kekhawatiran negara-negara miskin dapat tertinggal dalam pembelian vaksin ini, Sahin sedang melakukan suatu upaya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Imam Besar dan Imam Masjid Besar di Garut Akan Dapat Intensif Mulai Tahun Depan
Sahin mengatakan BioNTech sedang berbicara dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan Bill and Melinda Gates Foundation.
Mereka membicarakan tentang pendistribusian vaksin ke seluruh dunia, dan menemukan cara untuk mengurangi biayanya.
Harga vaksin BioNTech/Pfizer diharapkan sekitar US$20 per dosis atau Rp284 ribu dengan kurs Rp14.200.