BERITA MAJALENGKA – Di tengah semakin memanasnya perang yang terjadi antara Hamas dan Israel.
Dilaporkan bahwa Israel menyerang dua bandara utama di Suriah pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Bandara yang terkena serangan tersebut adalah bandara di ibu kota Damaskus dan kota utara Aleppo.
Serangan itu terjadi sehari sebelum Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran, dijadwalkan mengunjungi Suriah.
Baca Juga: Tebing Karang di Bali Jadi Incaran Wisatawan, AIS Forum 2023 Menghasilkan Beragam Inovasi
Israel menyerang Suriah, lantaran mengklaim mereka mendapatkan serangan yang diduga dari wilayah Suriah dan menganggap Suriah sebagai pendukung Hamas.
Diketahui, Israel menggempur habis-habisan jalur Gaza usai kelompok militan Hamas, Palestina melancarkan serangan ke kota-kota di Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Aksi saling serang antar Palestina dan Israel kali ini, disebut sebagai yang paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur pada 1973 lalu.
Baca Juga: UNDP Dukung Indonesia, Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim Sektor Pariwisata
Serangan yang diberi nama Operasi Badai Al-Aqsa telah memakan banyak korban jiwa, baik dari pihak Israel maupun Palestina.
Serangan ini juga disebut sebagai balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Baca Juga: Mau Buka Usaha Online? Simak Ragam Program dari Shopee untuk UMKM
Setidaknya, sekitar 2.800 orang tewas dan 423.000 orang mengungsi akibat perang Hamas dan Israel pada Jumat 13 Oktober 2023.
Jumlah korban jiwa, terutama di Gaza diperkirakan akan terus meningkat. Terlebih pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut telah menyebabkan berkurangnya persediaan makanan, air, listrik, dan obat-obatan bagi warga Palestina.
Baca Juga: Riders MotoGp Tanam Terumbu Karang di Lombok Sebelum Geber Motor
Dalam pernyataannya di media sosial, tentara Israel mengatakan bahwa sejauh ini mereka telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom seberat 4.000 ton di area yang telah terkepung sejak serangan Hamas.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, sejauh ini pemboman tersebut telah menewaskan sekitar 1.417 orang.***