Menteri Kesehatan Jerman Akan Mulai Program Vaksin Covid-19 pada Bulan Desember 2020

24 November 2020, 15:37 WIB
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn. /Twitter.com/@jensspahn

PR MAJALENGKA – Jerman dapat mulai memberikan suntikan vaksin covid-19 bulan depan, menurut Menteri kesehatan Jens Spahn.

“Ada alasan untuk optimis bahwa akan ada persetujuan untuk vaksin di Eropa tahun ini,” kata Spahn dalam wawancara dengan grup penerbitas RedaktionsNetzwerk Deutschland.

“Dan kemudian kita bisa mulai sekarang juga,” katanya seperti dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com.

Baca Juga: AC Milan Berhasil Kalahkan Napoli Melalui Brace dari Zlatan Ibrahimovic

Spahn mengatakan bahwa dia telah meminta negara bagian federal Jerman untuk menyiapkan pusat vaksinasi.

Rencananya vaksinasi akan digelar pada pertengahan Desember dan diharapkan berjalan dengan baik.

“Saya lebih suka pusat vaksinasi siap beberapa hari lebih awal, daripada vaksin yang disetujui tapi tidak segera digunakan,” ucap Spahn.

Baca Juga: Korea Utara Tegaskan ‘Self Help’ Bisa Menjadi Cara Tangani Berbagai Rintangan, Termasuk Covid-19

Jerman telah mendapatkan lebih dari 300 juta dosis vaksin melalui Komisi Eropa, kontrak dan opsi bilateral menurut Spahn.

Dia juga menambahkan bahwa ini lebih dari cukup dan bahkan dapat dibagikan dengan negara lain.

Sebelumnya dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Thelocal.de, CEO BioNTech, Ugur Sahin mengatakan jika semua pihak yang terlibat sedang melakukan usaha terbaik.

Baca Juga: Laris di Pasaran, Sony Kesulitan Kelola Pasokan PS5

“Kita melakukan pekerjaan yang sangat baik, kita dapat berhasil memvaksinasi 60 hingga 70 persen dari populasi pada musim gugur 2021,” ucapnya.

Di luar Amerika Serikat dan Uni Eropa, lebih dari 30 negara berada pada tahap negosiasi yang berbeda untuk mengamankan vaksin BioNTech/Pfizer, menurut Sahin.

Dengan meningkatnya kekhawatiran negara-negara miskin dapat tertinggal dalam pembelian vaksin ini, Sahin sedang melakukan suatu upaya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Imam Besar dan Imam Masjid Besar di Garut Akan Dapat Intensif Mulai Tahun Depan

Sahin mengatakan BioNTech sedang berbicara dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan Bill and Melinda Gates Foundation.

Mereka membicarakan tentang pendistribusian vaksin ke seluruh dunia, dan menemukan cara untuk mengurangi biayanya.

Harga vaksin BioNTech/Pfizer diharapkan sekitar US$20 per dosis atau Rp284 ribu dengan kurs Rp14.200.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Terus Meningkat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Jamin Kebutuhan Para Pengungsi

Namun itu harus disertai suntikan penguat yang harus diambil 28 hari setelah suntikan yang pertama. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters The Local.de

Tags

Terkini

Terpopuler