Nur Jadi Pawang dan Kunci Dalam Kisah KKN di Desa Penari, Sering Mendapat Pesan Dari Alam Lain Lewat Mimpi?

- 24 Mei 2022, 21:45 WIB
Nur Jadi Pawang dan Kunci Dalam Kisah KKN di Desa Penari, Sering Mendapat Pesan Dari Alam Lain Lewat Mimpi?
Nur Jadi Pawang dan Kunci Dalam Kisah KKN di Desa Penari, Sering Mendapat Pesan Dari Alam Lain Lewat Mimpi? /Instagram @kknmovie/

BERITA MAJALENGKA - Nur dalam pameran KKN di Desa Penari adalah salah satu perserta KKN yang terlibat.

Nur yang mempunyai Khodam dari neneknya selamat dari kematian yang mengincarnya.

Kisah KKN di Desa Penari adalah kisah yang diangkat dari kejadian nyata yang disampaikan oleh SimpleMan.

Banyak hal yang terjadi pada kisah KKN para mahasiswa asal Jawa Timur tersebut. Salah satu tokoh penting dalam cerita ini adalah Nur.

Seandainya Nur bisa menangkap pesan dalam mimpinya, mungkin cerita KKN di Desa Penari tak akan pernah ada. Pesan dalam mimpi tersebut mengandung pesan tersirat kepada Nur.

Ia beberapa kali mendapatkan teror dari lelembut Desa Penari. Nur, dalam kisahnya yang disampaikan SimpleMan sangat heran kenapa hal tersebut bisa terjadi kepadanya. Tetapi ia masih bisa tenang karena gangguan ghaib seperti itu sudah biasa baginya.

Pesan tersirat yang penting untuk keselamatan Nur dan kawan-kawannya tersebut diterima Nur di alam nyata juga. Lantas seperti apa pesan dalam mimpi Nur yang diabaikannya tersebut. Begini uraian berdasarkan cerita SimpleMan.

Baca Juga: Sinden Kembar Dalam Film KKN di Desa Penari Jarang Dibahas, Widya Suka Cerita Sinden Kembar?

Pesan dalam Mimpi

Malam pertama, Nur, Ayu dan Widya tidur dalam satu kamar yang sama, mereka sepakat untuk menggelar tikar, Nur ada di tengah, sementara Ayu dan Widya ada disamping kanan dan kiri Nur. terdengar binatang malam bersahut-sahutan, berlomba untuk menunjukkan eksistensinya.

manakala Nur sadar, 2 sahabatnya sudah tertidur lelap, ia terjaga sendirian menatap langit-langit yang berupa genting hitam dengan sarang labah-labah. rumah desa, tentu saja. pikir Nur, memaklumi, sekat kamarpun tidak menyentuh langit, jadi Nur, bisa melihat celah disana.

ketika memikirkan kejadian hari ini, Nur tiba-tiba tersadar, bahwa, suara riuh binatang malam tidak lagi terdengar, berganti dengan suara sunyi yang memekik membuat telinga Nur menjerit dalam ngeri. perasaan tidak enak, tiba-tiba muncul begitu saja. membuat Nur, lebih awas


ketika pandanganya, mencoba mencari cara untuk mengurangi rasa takutnya, di tengah cahaya lampu petromax yang memancarkan sinar temberam, di sudut sekat kamar, sosok bermata merah, mengintipnya. Nur tercekat, ia beringsut mundur, menutup wajahnya dengan selimut yang ia bawa.

pancaran wajahnya terbayang didalam kepala Nur, mengingatnya, benar-benar membuat jantung di dadanya, berdegup kencang. ia masih ingat, tanduk kerbau di kepalanya, pancaran amarahnya seolah membuat Nur, semakin tersudut dalam ketakutan. tanpa sadar, Nur mulai membaca ayat kursi.

satu dari banyak ayat yang diajarkan gurunya, untuk menolak rasa takut, untuk menunjukkan manusia memiliki kekuatan untuk melawan, namun, setiap ia menyelesaikan satu panjatan doa, di ikuti oleh suara papan kayu yang di gebrak dengan serampangan. kerasnya suara itu, menghantam,

Nur mulai menangis, menangis sendirian, ia tahu, makhluk itu masih disana, tidak terima dengan apa yang ia lakukan, salahkah bila ia meminta bantuan pada tuhan. salahkah. tepat ketika isi hati Nur menyeruak, perlahan, suara itu menghilang, hilang, hilang, berganti hening.

Nur terbangun ketika subuh memanggil, ia masih belum mengerti, apakah itu mimpi, atau benar-benar terjadi, yang ia tahu, ia harus menjalankan tugasnya, sebagai seorang muslimah yang taat, ia, tidak boleh meninggalkan sholat. Nur, hanya meyakinkan dirinya, tidak akan bercerita-

Baca Juga: Keluarga Bima dan Ayu Memberikan Keterangan Atas Kematiannya Dalam Cerita KKN di Desa Penari
bahkan, kepada 2 sahabatnya, atas apa yang baru saja menimpanya.

Pesan di Luar Mimpi

banyak hal yang membuat Nur bimbang, salah satunya, tentang lokasi dan sebagainya. sejujurnya, ini kali pertama Nur, pergi ke arah etan (Timur) sebagai, perempuan yang lahir di daerah kulon (barat) ia sudah seringkali mendengar rumor tentang arah etan, salah satunya, kemistisanya.

Mistis, bukan hal yang baru bagi Nur, bahkan ia sudah kenyang dengan berbagai pengalaman akan hal itu, saat menempuh pendidikanya sebagai santriwati, mengabaikan perasaan tidak bisa di lakukan secara kebetulan semata. dan malam ini, belum pernah Nur merasa setidak'enak ini.

benar saja. perasaan tidak enak itu, terus bertambah seiring mobil terus melaju, salah satu pertanda buruk itu adalah ketika, sebelum memasuki kota J, dimana tujuanya kota B, Nur melihat kakek-kakek yang meminta uang di persimpangan, ia seakan melihat Nur. tatapanya, prihatin.

bukan hanya itu saja, si kakek, menggelengkan kepalanya, seolah memberikan tanda pada Nur yang ada di dalam mobil, untuk mengurungkan niatnya. namun, Nur, tidak bisa mengambil spekulasi apapun, ada temanya yang lain, yang menunggu kabar baik dari observasi hari ini.

hujan tiba-tiba turun, tanpa terasa, 4 jam lebih perjalanan ini ditempuh. Mobil berhenti di sebuah tempat rest area yang sepi, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan, Nur, melihat hutan gelap, yang memanggil-manggil namanya. "Hutan. desa ini ada di dalam hutan" kata mas Ilham

Demikian informasi mengenai pesan-pesan tersirat yang diterima Nur di awal-awal kegiatan KKN di Desa Penari. Simak kisah selengkapnya mengenai cerita asli KKN di Desa Penari versi Nur dengan klik DI SINI.***

Disclaimer berita ini pernah tayang dengan judul Kisah Nyata Cerita KKN di Desa Penari Tak Akan Pernah Ada Bila Nur Menangkap Pesan ini dalam Mimpinya, Utara Times/Abdul Hamid.

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: utara times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah