Kang mendeskripsikan film Raya and tha Last Dragon sebagai 'versi anak-anak dari film The Lefttovers' dan menyajikan petualangan penuh aksi dengan gradasi warna hijau ungu dan kebiruan,
Kritikus lain mengatakan bahwa sangat mengesankan, alur cerita membangun klimaks yang sangat mengharukan dengan resolusi tidak terduga namun sempurna.
Baca Juga: Prediksi Fulham vs Tottenham di Liga Inggris, Gareth Bale Ingin Kembali Jadi Pemain Kunci
Matt Goldberg dari Collider memiliki pendapat sama dengan Kang, karena film tersebut dapat membuaat penonton merindukan bioskop.
Brian Tallerico dari Roger Ebert menggambarkan film Raya and the Last Dragon sebagai film 'luar biasa' dan merupakan film yang ambisius dan cocok ditonton oleh semua kalangan.
Film yang memadukan citra dan mitologi dari beberapa budaya Asia Tenggara ke dalam visinya sendiri.
Baca Juga: Jelang Isra Miraj, Berikut 9 Ucapan Cocok Dijadikan Status WhatsApp hingga Caption Instagram
Ben Travis dari Empire Magazine memuji Disney karena menghadirkan fantasi aksi yang dinamis dengan pahlawan wanita revolusioner.
Sebagian kritikus menilai film Raya and the Last Dragon memiliki eksekusi cerita yang berbeda dan istimewa.
Para kritikus mengatakan belum pernah melihat sebuah film yang dibuat dengan cerita seperti ini oleh Disney, bahkan setelah lebih dari delapan dekade pembuatan film animasi.***