Berita Gembira, Pesawat N219 Nurtanio Milik Indonesia Hampir Memasuki Tahap Akhir Pengujian

13 Desember 2020, 15:57 WIB
Bambang Brodjonegoro meninjau flight test pesawat N219 Prototype Design 2 di Apron hanggar Final Assembly Line KP II PTDI, Bandung.* /Jabarprov.go.id

PR MAJALENGKA – Pada tanggal 16 Agustus 2017 lalu, pesawat N219 telah melakukan uji terbang perdana.

Sementara itu, pada tanggal 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan Presiden Joko Widodo memberi nama pesawat tersebut “Nurtanio”.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari jabarprov.go.id, saat ini pesawat tersebut sudah mendekati tahap akhir pengujian untuk mendapatkan Type Certificated dari DKPPU Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 

Baca Juga: Keteririsan Ruang Isolasi Lebihi Batas, Ridwan Kamil Ungkap Kemungkinan Karantina di Pulau Terpencil

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat.

Sertifikat ini hanya akan dikeluarkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil dimana jika di Indonesia adalah DKPPU.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D. dan Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN, Dr. Rika Andiarti didampingi Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro meninjau flight test pesawat N219 Prototype Design 2 di Apron hanggar Final Assembly Line KP II PTDI, Bandung.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Jawa Barat per 13 Desember 2020, Penambahan Kasus Harian Kembali Melebihi 1.200

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengembangan dan proses sertifikasi pesawat N219.

"Terima kasih terhadap kerjasama dan kerja keras antara LAPAN dan PTDI yang telah mengembangkan dan memastikan pesawat ini selesai dan siap uji,” ungkapnya.

Bambang Brodjonegoro juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan khususnya DKPPU yang telah mendukung dan tidak hanya nantinya akan memberikan izin atau registrasi terhadap pesawat ini.

Baca Juga: Pemkot Depok Izinkan Bioskop Kembali Buka, Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi oleh Pengelola

Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para test pilot yang sudah menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk memastikan pesawat tersebut akan menjadi pesawat yang aman dan memang dibutuhkan oleh negara Indonesia.

Menristek juga menyampaikan apresiasi kepada PTDI atas capaian pertama kalinya sebagai full integrator dari pesawat N219 karena dari tahap desain, hingga manufacture sudah melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat.

“Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat indonesia bisa diwujudkan dan kita terus berharap meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40 persen mudah-mudahan kita bisa segera naikkan di atas 50 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Sosok Wanita Asal Tasikmalaya Kalahkan Posisi Sri Mulyani Bahkan Ratu Elizabeth II, Ini Prestasinya

“Dan tentunya sekali lagi kita berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal kebangkitan industri Dirgantara di Indonesia,” sambung Bambang Brodjonegoro. 

Pesawat ini nantinya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.

Oleh karena itu, proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kota Bandung, 41 Persen Pasien yang di Rawat Berasal dari Luar Kota

PTDI menggunakan dua prototype pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang, dimana dua pesawat ini memiliki misinya masing-masing.

Prototype pesawat pertama N219 Nurtanio menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian aircraft performance, karakteristik kestabilan dan pengendalian dan uji terbang struktur pesawat.

Sementara prototype pesawat kedua N219 Nurtanio digunakan untuk pengujian sub sistem pesawat, seperti avionic system, electrical system, flight control dan propulsion.

Baca Juga: Setelah 6 Tahun Pesawat Luar Angkasa Diluncurkan, Akhirnya Sampel Asteroid Tiba di Jepang

Melaui pesawat ini, Bambang Brodjonegoro juga menegaskan bahwa Indonesia sanggup dan mampu dalam mendesai serta mendevelop sebuah pesawat.

Ia berharap bahwa pesawat N219 Nurtaino dapat membanggakan masyarakat Indonesia.

Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro mengungkapkan pesawat N219 secara khusus dirancang untuk dapat mendukung program Jembatan Udara sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan. 

Baca Juga: 3 Hal Dasar agar Ponsel Kamu Tidak Mudah Diretas, Salah Satunya Waspada Gunakan Wi-Fi Publik

Pesawat N219 nntinya dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan produksi awal pesawat N219 akan dibuat empat unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia.

Selanjutnya PTDI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan pasar. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler