Setelah 6 Tahun Pesawat Luar Angkasa Diluncurkan, Akhirnya Sampel Asteroid Tiba di Jepang

9 Desember 2020, 08:11 WIB
Ilustrasi Planet.* /pixabay.com/ 9866112

PR MAJALENGKA - Sampel asteroid 300 juta km dari Bumi tiba di Jepang pada hari Selasa, 8 Desember 2020.

Dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, kedatangan asteroid tersebut disambut dengan tepuk tangan dan senyuman.

Hal ini merupakan klimaks dari pengembaraan selama enam tahun oleh pesawat luar angkasa yang mencari tahu asal usul kehidupan.

Baca Juga: Luar Biasa! Jepang Ambil Asteroid di Luar Angkasa untuk Mencari Tahun Asal Mula Planet

Dinamai untuk elang peregrine, Hayabusa2 meluncur menuju asteroid Ryugu pada Desember 2014, mengatasi permukaan pendaratan yang tidak terduga untuk mengumpulkan sampel debu asteroid dalam kapsul.

Kapsul itu turun ke bumi di Australia pada hari Minggu, 6 Desember lalu dan diterbangkan ke Jepang.

Setelah tiba di Jepang, tahap terakhir dari perjalanannya adalah dengan truk ke pusat penelitian Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) di luar Tokyo, dan disambut oleh peneliti yang bersemangat.

Baca Juga: Kamu Seorang Gamers? Kini Karakter Kratos dari Game God of War Hadir di Fortnite

"Kapsulnya telah kembali, saya berada di gerbang untuk melihatnya," kata Manajer Proyek Yuichi Tsuda.

“Kesadaran bahwa ia telah pergi jauh-jauh ke asteroid dan kembali muncul, dan saya merasa seolah-olah ada sesuatu yang meremas hati saya,” tambahnya.

Asteroid diyakini terbentuk saat fajar tata surya, dan para ilmuwan mengatakan sampel tersebut mungkin mengandung bahan organik yang dapat berkontribusi pada kehidupan di Bumi.

Baca Juga: Penelitian Keamanan IBM Temukan Hackers yang Targetkan Proses Distribusi Vaksin Covid-19

Hayabasa2 mengorbit di atas Ryugu selama beberapa bulan sebelum mendarat, kemudian menggunakan bahan peledak kecil untuk meledakkan kawah dan mengumpulkan puing-puing yang dihasilkan, dengan perkiraan sekitar 100 miligram mungkin telah terkumpul.

Setelah menjatuhkan kapsulnya, kapsul itu berubah arah, kembali ke luar angkasa.

Pembatasan perjalanan dan pendaratan yang disebabkan oleh pandemi virus Covid-19 adalah rintangan lain untuk para peneliti, dimana satu titik mempertimbangkan apakah akan menunda pengembalian kapsul.

Baca Juga: Keren! Sistem Pengenalan Wajah Semakin Canggih hingga Mampu Mengenali Saat Pakai Masker

Pada tahap selanjutnya, peneliti akan membuka kapsulnya.

Peneliti Tomohiro Usui mengatakan bahwa pada awal minggu depan mungkin akan diketahui apakah bahan yang terkumpul sudah cukup.

Menurutnya perlu kehati-hatian saat membuka kapsul agar tidak merusak kapsul atau menjatuhkannya. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler