Peringatan Harlah NU Tanggal 16 Rajab atau 31 Januari? Berikut Penjelasannya

- 23 Januari 2024, 13:05 WIB
 Teks doa peringatan Harlah NU ke 101
Teks doa peringatan Harlah NU ke 101 /Dok NU

BERITA MAJALENGKA – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan ormas Islam besar di Indonesia yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 M di Surabaya, Jawa Timur.

Para ulama besar asal Jawa Timur diantaranya, K.H Hasyim Asy’ari, K.H Abdul Wahab Chasbullah, dan K.H. Bisri Syansuri, dianggap sebagai pendiri utama NU.

Pada masa itu, ketiganya berperan penting sebagai pimpinan tertinggi NU, yakni K.H Hasyim Asy’ari sebagai rais akbar pertama, K.H Wahab Chasbullah sebagai rais aam kedua, dan K.H Bisri Syansuri sebagai rais aam ketiga.

Baca Juga: Welcome to Samdal-ri Episode 15: Sinopsis, Link Nonton, dan Jadwal Tayang

K.H Hasyim Asy’ari pun merumuskan Kitab Qanun Asasi dan Kitab I’tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak, baik dalam bidang sosial, keagamaan maupun politik.

Lantas, Hari Lahir (Harlah) NU diperingati berdasarkan penanggalan Hijriah atau Masehi? Simak penjelasannya berikut ini.

Berkenaan dengan pertanyaan tersebut, kita bisa merujuk pada pemahaman dan pendapat dari tokoh NU. Namun, bukan suatu yang dilarang baik memperingati Harlah NU berdasarkan perhitungan Hijriah maupun Masehi.

Meski demikian, peringatan resmi Harlah NU yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU yaitu berdasarkan perhitungan Hijriah, yakni 16 Rajab.

Dalam AD/ART NU Bab XXI Pasal 33 Tentang Harlah NU, berbunyi: Sesuai dengan SK PBNU Nomor 251 Pasal 5 Ayat (3) tentang Harlah NU dan Keputusan Pleno Komisi Organisasi Muktamar ke-33 NU di Jombang bahwa Harlah NU dilaksanakan pada tanggal 16 Rajab.

Halaman:

Editor: Rian S. Putra

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x