BERITA MAJALENGKA – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan ormas Islam besar di Indonesia yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 M di Surabaya, Jawa Timur.
Para ulama besar asal Jawa Timur diantaranya, K.H Hasyim Asy’ari, K.H Abdul Wahab Chasbullah, dan K.H. Bisri Syansuri, dianggap sebagai pendiri utama NU.
Pada masa itu, ketiganya berperan penting sebagai pimpinan tertinggi NU, yakni K.H Hasyim Asy’ari sebagai rais akbar pertama, K.H Wahab Chasbullah sebagai rais aam kedua, dan K.H Bisri Syansuri sebagai rais aam ketiga.
Baca Juga: Welcome to Samdal-ri Episode 15: Sinopsis, Link Nonton, dan Jadwal Tayang
K.H Hasyim Asy’ari pun merumuskan Kitab Qanun Asasi dan Kitab I’tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak, baik dalam bidang sosial, keagamaan maupun politik.
Lantas, Hari Lahir (Harlah) NU diperingati berdasarkan penanggalan Hijriah atau Masehi? Simak penjelasannya berikut ini.
Berkenaan dengan pertanyaan tersebut, kita bisa merujuk pada pemahaman dan pendapat dari tokoh NU. Namun, bukan suatu yang dilarang baik memperingati Harlah NU berdasarkan perhitungan Hijriah maupun Masehi.
Meski demikian, peringatan resmi Harlah NU yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU yaitu berdasarkan perhitungan Hijriah, yakni 16 Rajab.
Dalam AD/ART NU Bab XXI Pasal 33 Tentang Harlah NU, berbunyi: Sesuai dengan SK PBNU Nomor 251 Pasal 5 Ayat (3) tentang Harlah NU dan Keputusan Pleno Komisi Organisasi Muktamar ke-33 NU di Jombang bahwa Harlah NU dilaksanakan pada tanggal 16 Rajab.
Adapun pada tahun 2024 ini, NU akan memperingati Harlah ke-101 menurut Hijriah dan menginjak tahun ke-98 menurut Masehi.
Pada tahun ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar peringatan Harlah ke-101 pada 16 Rajab Hijriah di akhir Januari yang kebetulan berdekatan dengan Harlah NU menurut Masehi.
16 Rajab 1445 Hijriah bertepatan dengan 28 Januari 2024, sedangkan menurut Masehi Harlah NU diperingati pada 31 Januari.
Peringatan Harlah NU ke-101 tersebut berpusat di Jogjakarta dengan tema, ‘Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia’.***
Baca Juga: Apa itu Food Estate? Kemandirian pangan cita-cita Masyarakat, Berikut penjelasan Lengkapnya