BERITA MAJALENGKA – Bulan Rajab 1445 Hijriah telah dimulai pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Terdapat banyak peristiwa yang terjadi di bulan Rajab, di antaranya ada perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha atau Isra Mi’raj pada 27 Rajab.
Umat Islam sering memperingati peristiwa tersebut dengan berbagai hal, salah satunya perlombaan, baik di sekolah maupun masyarakat.
Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail yang Cocok untuk Meriahkan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Lomba puisi menjadi salah satu lomba yang kerap kali diadakan, entah itu lomba membaca puisi ataupun menulis puisi yang tentunya puisi tersebut bertemakan Isra Mi’raj.
Untuk persiapan menjelang perlombaan, berikut 3 puisi menyentuh hati yang bisa dijadikan referensi untuk lomba peringatan Isra Mi’raj 1445 H.
*Malam Isra Mikraj*
*Karya: Gunoto Saparie*
Dan kau pun diberangkatkan
Pada malam syahdu berbintang
Dua puluh tujuh Rajab benderang
Naik buraq secepat kilat di musim hujan
Dari Masjidil Haram, menuju Aqsha
Lalu terbang ke langit ketujuh
Hanya sekejap, sekedipan mata
Kau sampai ke Sidratul Muntaha indah
Salam padamu, ya Muhammad
Berlimpah banyak rahmat
Ketika salat lima waktu ditetapkan
Tiang utama agama harapan
Salam padamu, ya Rasulullah
Kau bawa pelita menguak kegelapan
Kekelaman kehidupan jahiliyah
Amanat Tuhan harus ditegakkan
Dan kau pun dipulangkan ke bumi
Memikul beban tanggung jawab berat
Salam padamu, ya Habiballah, ya Nabi
Salam padamu, suri tauladan seluruh umat
Baca Juga: My Happy Ending Episode 7 Kapan Tayang? Cek Jadwal Tayang dan Link Nonton
*Kabar Gembira di Penghujung Rajab*
*Karya: Ozy V. Alandika*
Dulu Nabiku berselimut duka
Ditinggal oleh kekasih tercinta
Khadijah berpamitan kepada dunia
Penanda ajal sudah tiba masa
Dulu Nabiku mengepul gundah
Ditinggal oleh paman tercinta
Abu Thalib berpamitan kepada dunia
Tokoh masyhur sudah tiba di akhir masa
Dulu Nabiku berbeban tangis
Dicela dicaci kafirun bengis
Rasa tertutup sela dakwah bertumpuk lapis
Ancam celaka menampar hati yang teriris
Dulu Nabiku menampung sedih
Dakwah ke luar Mekah mendatang pedih
Amarah penduduk Thaif menggaung didih
Mengusir Rasul tanpa sedikit pun belas kasih
Tapi Allah Maha Kasih
Tapi Allah Maha Sayang
Allah tak biarkan Nabiku larut dalam sedih
Allah hadiahkan kabar gembira yang terbayang
Pada penghujung Rajab yang sejuk
Allah jemput Nabiku melakukan perjalanan
Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha adalah penunjuk
Mi’raj ke Sidratul Muntaha adalah puncak atas keyakinan
Bahwa kekuasaan Allah meliputi seluruh alam
Bahwa Allah Maha menghapus kesedihan
Bahwa benar Allah memperjalankan Muhammad dalam satu malam
Bahwa benar di setiap kesulitan itu ada kemudahan
Aduhai ruginya aku
Yang pada penghujung Rajab hanya sibuk menuruti tuanku
Padahal Isra’ Mi’raj sungguh penuh hikmah
Sedang aku masih pening mendengar ceramah
Ampuniku hamba-Mu ini Ya Allah
Atas segala khilaf, dosa, dan salah
Atas segala lalai dalam doa dan ibadah
Semoga Engkau permudah aku menuju istiqomah
Baca Juga: Chord kunci gitar dan Lirik Lagu Gambus Lil Inab
*Isra Mi’raj Cahaya Habiballah*
*Karya: Andi Nurhaedah*
Dalam perjalanan suci kekuasaan Sang Illahi
Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Isra itulah namanya
Dan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha
Mi’raj itulah namanya
Hanya sekejap waktu terlewat
Begitu banyak rahmat
Tentang perjanjian mulia
Tiang utama penyangga agama
Pahala berlimpah dijanjikan-Nya
Tiada apapun yang ia harapkan
Tiada apapun yang ia inginkan
Hanya agar Sang Pencipta mengingat-Nya
Hanya agar ada syukur di hati mereka
Begitu beratkah mematuhinya?
Ya Rasulullah, ya Habiballah
Engkau bawa sinar Tuhanmu
Ketika gelap alam semesta
Engkaulah cahaya di tengah kehidupan jahiliyah
Menyampaikan amanah
Engkau pemadam pertikaian di tengah kehancuran
Shalatlah wahai umat!!
Tunaikanlah zakat!!
Alhamdulillah wa syukurillah, Subhanallah wallahu Akbar,,
Itulah 3 puisi menyentuh hati yang bisa dijadikan referensi untuk lomba peringatan Isra Mi’raj 1445 H.***