BERITA MAJALENGKA – Gunung Anak Krakatau berlokasi di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan.
Sejak lahirnya pada Juni 1927, Gunung Anak Krakatau berulang kali mengalami serangkaian erupsi sehingga tumbuh semakin besar dan tinggi.
Gunung ini memiliki karakter letusan berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif, dengan periode istirahat dari letusan sekitar satu hingga enam tahun.
Pada Rabu dini hari, 6 Desember 2023 pukul 000.06 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi.
Baca Juga: Aksi Marsha dan Muthe JKT48 Gemparkan Sesi Live Streaming Shopee Live
Berdasarkan laporan dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi tersebut menghasilkan kolom abu dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu tersebut berwarna hitam dan intensitasnya yang tebal cenderung mengarah ke arah barat daya laut.
Menurut data seismograf, amplitudo maksimum dari erupsi mencapai 55 milimeter dengan durasi sekitar 2 menit 6 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer.