Komnas HAM Tegaskan Gas Air Mata Sebabkan Korban Berjatuhan dalam Tragedi Kanjuruhan

- 13 Oktober 2022, 10:43 WIB
Gas Air Mata Sebabkan Kematian/antara
Gas Air Mata Sebabkan Kematian/antara /

BERITA MAJALENGKA - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 talah menyebabkan ratusan orang menjadi korban.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh tim pemantauan dan penyelidikan.

Tim Pemantauan dan penyelidikan dari Komnas HAM menyelidiki terkait rencana pengamanan, prakondisi menjelang pertandingan sepak bola, beberapa dokumen, video, dan keterangan dari pihak kepolisian serta suporter Arema FC (Aremania).

Dalam tragedi tersebut terdapat korban luka maupun meninggal dunia dalam peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Komnas HAM menegaskan bahwa penembakan gas air mata menjadi pemicu jatuhnya banyak korban.

"Kami, sampai detik ini, menyatakan pemicu jatuhnya banyak korban adalah gas air mata," ujar anggota Komnas HAM Choirul Anam dikutip Berita Majalengka dari Antara pada 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Pemerintah Tak Berwenang Evaluasi PSSI

Lebih lanjut, Anam menyampaikan bahwa gas air mata ditembakkan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam sekitar pukul 22.08 WIB. 

Dikutip Berita Majalengka dari Antara, pada awalnya, suasana pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya berjalan aman dan kondusif.

Hingga setelah pertandingan itu dinyatakan selesai dengan hasil pertandingan dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2.

Kondisi masih kondusif hingga sekira 14 sampai 20 menit setelah peluit panjang pertandingan dibunyikan wasit.

Kemudian beberapa Aremania atau supporter Arema FC mulai turun ke lapangan untuk memberikan semangat kepada pemain.

Anam menjelaskan bahwa pihaknya, melihat adegan tersebut melalui video yang menjadi barang bukti.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Menpora: Pemerintah Tak Berwenang Evaluasi PSSI

"Detail kami melihatnya (melalui video yang menjadi barang bukti). Memang ada suporter masuk ke lapangan, tapi untuk memberi semangat. Tapi, gas air mata picu kepanikan suporter," jelas Anam.

Saat ini, anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menambahkan pihaknya tengah fokus membuktikan kebenaran dugaan terkait penggunaan gas air mata.

Halaman:

Editor: Rina Rahadian Susana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah