Erdogan Akan Melindungi Warganya, Tidak Akan Kenakan Sanksi Untuk Rusia

- 26 Maret 2022, 14:00 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan /AP: Presidential Press Service/

BERITA MAJALENGKA- Presiden Turki Erdogan enggan ikut campur perang Rusia dan Ukraina dalam hal membantu persenjataan ataupun sanksi yang ingin diberikan.

Banyak saat ini negera-negara yang memberikan sanksi kepada Rusia karna menginvansi Ukraina yang berkeinginan bergabung ke NATO.

Hal ini membuat Rusia tidak terima dikarenakan Ukraina bagi Rusia negara yang sama sama harus tetap menjadi netral.

Maka dari itu NATO mengajak negara lain untuk invasi Rusia.

Turki menolak memberikan sanksi pada Rusia, karena tidak ingin warganya membeku.

Sebagaimana diketahui, Turki mengimpor gas alam dari Rusia untuk kebutuhan warganya di kala musim dingin.

Selain itu, Turki dan Rusia juga sedang bekerja sama membangun pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu.

"Pertama, saya tidak bisa membiarkan orang-orang saya membeku di musim dingin, dan kedua, saya tidak bisa sepenuhnya menghidupkan kembali industri kita ini," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga: Prediksi AS dan Barat Ancam Tinggalkan G20, Jika indonesia Lakukan Hal ini

Erdogan menegaskan kembali bahwa otoritas republik harus melindungi warganya, bagaimanapun keadaan dunia.

"Kami memiliki negara dengan populasi 85 juta orang. Kami memiliki semua jenis kewajiban," katanya, dikutip dari TASS.

Di samping itu, Turki mengatakan telah membantu Ukraina dengan mengirimkan berbagai bantuan.
"Selain itu, kami telah mengirim 56 truk bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Kami menyediakan mereka dengan makanan, pakaian, obat-obatan. Pengiriman akan meningkat," katanya menambahkan.

Ankara menegaskan tidak akan memberikan sanksi pada Rusia demi menghindari rusaknya ekonomi Turki dan menutup kerja sama dengan Federasi Rusia.***

Disclaimer berita ini pernah tayang dengan judul Beda dari AS, Turki Enggan Beri Rusia Sanksi Demi Warganya, Pikiran Rakyat/Mitha Paradilla Rayadi.

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah