Satelit SATRIA-1 Masuk Tahap Pembiayaan, Butuh Dana Rp7,68 Triliun

- 26 Februari 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi. Satelit SATRIA memasuki tahap pembiayaan.
Ilustrasi. Satelit SATRIA memasuki tahap pembiayaan. /Pixabay/PIRO4D

PR MAJALENGKA - Proyek pembangunan Satelit Multifungsi SATRIA-1 telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam acara peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Perangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19 di Istana Negara Jakarta, Jumat, 26 Februari 2021.

Dalam proyek pembangunan satelit SATRIA-1 tersebut, pemerintah bekerja sama dengan PT. Satelit Nusantara Tiga (SNT).

Baca Juga: Ini 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi untuk Merawat Rambut Agar Tetap Sehat

Satelit SATRIA-1 akan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X, yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.

Menkominfo menyatakan bahwa, proyek ini akan membutuhkan dana sebesar 545 juta dolar AS, atau setara dengan 7,68 triliun rupiah.

"Capital expenditure proyek ini sebesar 545 juta dolar atau setara dengan 7,68 triliun rupiah. Yang terdiri dari porsi ekuitas sebesar 114 juta dolar atau setara dengan Rp1,61 triliun rupiah dan porsi pinjaman sebesar 431 juta dolar atau setara dengan 6,07 triliun rupiah," ujar Johnny sebagaimana dikutip PikiranRakayat-Majalengka.com dari laman resmi Kominfo.

Baca Juga: Update Covid 19 Majalengka Sore Ini: Kasus Aktif Hampir Sentuh 270 Kasus

Peluncuran satelit SATRIA-1 bertujuan untuk menyediakan akses internet bagi 150 ribu titik layanan publik yang belum tersedia akses intenet, dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah