PR MAJALENGKA - Universitas Gajah Mada Yogyakarta berhasil mengembangkan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas. Adalah GeNose C19, alat screening yang berhasil dikembangkan dan telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada akhir Desember 2020 lalu.
Saat ini, PT Kereta Api (Persero) menjadi salah satu pihak yang memanfaatkan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 tersebut.
Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan alat deteksi Covid-19 berbasis embusan napas, GeNose c19 sebagai salah satu alternatif pemeriksaan kesehatan yang menjadi syarat perjalanan bagi penumpang kereta api jarak jauh.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liverpool vs Brighton, Pasukan Juergen Klopp Kembali Menelan Kekalahan
Untuk tahap awal, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mematok tarif pemeriksaan tes Covid-19 GeNose C19 sebesar Rp20 ribu.
Harga tersebut berlaku di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
"Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp20 ribu," ujar Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu, 3 Februari 2021.
Baca Juga: Sinopsis Film Self/less, Ryan Reynolds Dapat Ancaman dari Ilmuwan Gila
Joni juga mengklaim bahwa, saat ini PT KAI sudah siap menerapkan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun.