Penerapan PPKM Jawa dan Bali Dinilai Tidak Efektif, Presiden Jokowi Buka Suara

- 1 Februari 2021, 07:59 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /setkab.go.id/ Humas/Jay

PR MAJALENGKA - Kasus Covid-19 yang masih terus meningkat mengaharuskan pemerintah Indonesia mengambil langkah guna menekan penyebaran kasus.

Salah satu upaya yang saat ini dilakukan adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Penerapan PPKM di Jawa dan Bali ini sudah berjalan hampir 3 minggu lebih. Namun, dinilai tidak efektif dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kandas dalam Laga BWF World Tour Final 2020, Mohammad Ahsan: Tetap Bersyukur

Angka kasus Covid-19 justu bertambah, dan saat ini Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara pertama yang memiliki kasus Covid-19 tembus 1 juta.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari PMJNews, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa, penerapan PPKM di Jawa dan Bali ini tidak efektif.

Jokowi menilai bahwa hasil dari PPKM Jawa dan Bali belum sesuai dengan ekspektasi.
Hal itu disampaiakan langsung oleh Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: GeNose C19 Diterapkan di Stasiun Kereta Api 5 Februari 2021, Daop 2 Bandung Beberkan Keunggulannya

“Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena indeks mobility-nya ada. Di beberapa provinsi, COVID-nya masih naik,” ujar Jokowi.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah