Buya Syakur Yasin Wafat, Seperti Ini Sosok Ulama Kharismatik Asal Indramayu

17 Januari 2024, 13:52 WIB
Buya Syakur Yasin Wafat, Seperti Ini Sosok Ulama Kharismatik Asal Indramayu /

BERITA MAJALENGKA - Buya Syakur Yasin wafat, seperti ini sosok ulama kharismatik asal Indramayu.

Prof. Dr. K. H. Abdul Syakur Yasin, MA. dikenal sebagai Buya Syakur, adalah seorang ulama Indonesia dan pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan.

Buya Syakur Yasin meninggal dunia dini hari tadi pukul 01.20 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu.

Buya Syakur Yasin meninggal dunia di usia 75 tahun.

Masa pendidikan Buya Syakur dari kecil hingga dewasa kebanyakan dihabiskan di pondok pesantren. 

Baca Juga: Mengenal Sosok Buya Syakur Yasin yang Meninggal Dunia Dini Hari Tadi

Beliau secara intensif belajar di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon. Pengalamannya belajar di pesantren membuat Buya Syakur mahir berbahasa Arab.

Kemahirannya inilah yang mendukung Buya Syakur kemudian dalam menerjemahkan kitab-kitab bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Babakan, pada tahun 1971, Buya Syakur melanjutkan pendidikan di Kairo, Mesir.

Ketika menjadi mahasiswa di Kairo, Buya Syakur pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.

Buya Syakur menyelesaikan pendidikannya di Kairo dengan skripsi sarjananya yang berjudul "Kritik Sastra Objektif Terhadap Karya Novel-Novel Yusuf As-Siba’i (Novelis Mesir)".

Pada tahun 1977, Buya Syakur menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, beliau menyelesaikan pendidikan sastra Arab.

Baca Juga: Sekretaris PDIP Subang Kaget Dengar Keputusan Maruarar Sirait Keluar dari Partai PDIP

Pada tahun 1981, beliau menyeselesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, beliau sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.

Pada tingkat doktoral, Buya Syakur mengambil kuliah di London dengan konsentrasi dialog teater dan lulus pada tahun 1985. Dengan demikian, beliau menghabiskan waktu 20 tahun untuk belajar di Afrika dan Eropa.

Baca Juga: Proses Sortir Lipat Surat Suara di KPU Kota Bandung Terus Dikebut, PJ Walikota : 18 Januari Sudah Selesai

Pada tahun 1991, Buya Syakur kembali ke Indonesia bersama Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Nurcholis Majid, dan Alwi Shihab.

Sejak saat itu, beliau fokus untuk berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu. Beliau kemudian mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000 dan pondok pesantrennya pada tahun 2006.

Selain membaktikan diri lewat pondok pesantren, Buya Syakur juga sering mengisi kajian-kajian masyarakat, sebagian dari kajian-kajian tersebut diunggah melalui media sosial.***

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler