12 Fakta Menarik Tentang Majalengka, Salah Satunya Memiliki Rumah Adat Bernama Panjalin

- 2 September 2023, 08:44 WIB
<iframe data-class="ads-script" data-type="ads-script"> <!-- <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script> <ins class="adsbygoogle"      style="display:block; text-align:center;"      data-ad-layout
<iframe data-class="ads-script" data-type="ads-script"> <!-- <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:block; text-align:center;" data-ad-layout /Jejep/

‘Maja-e’ artinya buah maja, sedangkan langka artinya hilang atau tidak ada.

Hari Jadi

Hari jadi kabupaten Majalengka jatuh pada tanggal 7 Juni 1490. Hal tersebut didasarkan pada kisah Sunan Gunung Djati yang pada saat itu menyuruh Pangeran Muhammad untuk mencari buah maja.

Baca Juga: Majalengka Kini Berusia 204 Tahun, Ini Daftar 23 Bupati Majalengka Sejak Tahun 1819 Hingga 2023 Saat Ini

Semboyan

Dalam logo kabupaten Majalengka terdapat semboyan di dalamnya. Semboyan itu berbunyi ‘Sindangkasih Sugih Mukti’.

Dalam bahasa Sunda, ‘Sindang’ berarti mampir atau singgah, sedangkan ‘Kasih’ berarti saling mengasihi, adapun kata ‘Sugih’ dan ‘Mukti’ bisa diartikan sebagai lambang kesejahteraan.

Semboyan ini dengan harapan masyarakat Majalengka dapat hidup sejahtera dan saling mengasihi satu sama lain.

Bupati Pertama

Bupati pertama Majalengka adalah Raden Tumenggung Dendanegara yang menjabat sekitar 1819-1849 M.

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x