PR MAJALENGKA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja melakukan konferensi pers terkait benaca gempa bumi di Malang, Jawa Timur pada Minggu, 11 April 2021.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si memberikan data terbaru yang didapat sampai pukul 16.00 WIB sore tadi.
Dari data tersebut, disampaikan wilayah yang terdampak merasakan gempa bumi yaitu 32 kabupaten atau kota di Jawa Timur dan dampak yang cukup besar dirasakan oleh wilayah kabupaten Malang dan kabupaten Blitar.
Baca Juga: Buah Pisang Ternyata Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan dan Lemak di Perut, Berikut Penjelasannuya
Akibat gempa bumi itu, ada 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang terdampak kerusakan hingga korban jiwa.
Dari data yang didapat, gempa susulan sejak 10 April sampai 11 April sudah terjadi sebanyak 8 kali.
Berikut 6 fakta yang terjadi di Malang berdasarkan penjelasan BNPB pada konferensi pers dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari kanal YouTube BNPB Indonesia:
Baca Juga: Terkait Gempa di Malang Jawa Timur, Jokowi Imbau Masyarakat untuk Tingatkan Kewaspadaan
1. Gempa Selatan Malang ini bukan termasuk Gempa Megathrust, tetapi Gempa Menengah di Zona Benoit karena deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
2. Mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault), mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami.
3. Dampak gempa ini mencapai skala intensitas maksimum V-VI MI (dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning) sehingga gempa ini berpotensi merusak.
Baca Juga: Agar Tetap Sehat Selama Ramadhan, Ini Kiat Memilih Menu Berbuka Puasa dan Sahur