Network
PR MAJALENGKA – Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Majalengka masih berada di atas angka 250.
Bahkan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Majalengka per Kamis, 1 April 2021 mengalami sedikit peningkatan.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Majalengka pagi ini, total kasus aktif mencapai 261 kasus.
Baca Juga: Bukti Kerja Sama yang Kuat, Senegal Beli Pesawat CN-235 Produksi Indonesia untuk yang Ketiga Kalinya
Sementara itu, pasien sembuh dari Covid-19 total mencapai 2.109 dengan 208 kematian.
Pasien suspek Covid-19 di Kabupaten Majalengka mencapai 1.644 dengan isolasi 166, selesai isolasi 1.478 dengan 34 meninggal.
Pasien yang melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 total mencapai 7.518 dengan 1.552 karantina dan 5.965 discarded.
Jika dilihat dari peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Majalengka, per Kamis pagi ini ada dua kecamatan yang berstatus zona merah.
Dua kecamatan tersebut memiliki kasus aktif di atas angka 25 kasus, yaitu kecamatan Jatiwangi dan Ligung.
Kecamatan Jatiwangi saat ini menjadi kecamatan yang memiliki kasua aktif paling banyak dengan 31 kasus aktif dengan total kasus 795, konfirmasi 165, suspek 78, kontak erat 541 dan probable 11.
Baca Juga: The Falcon and the Winter Soldier: Eli Bradley Merupakan Anggota Young Avengers
Sementara kecamatan Ligung saat ini memiliki 28 kasus aktif, total kasus 503, konfirmasi 154, suspek 112, kontak erat 232 dan probable 5.
Dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka, dua kecamatan tidak memiliki kasus aktif Covid-19 atau nol kasus aktif.
Dua kecamatan tersebut yaitu kecamatan Rajagaluh dan Talaga.
Baca Juga: 5 Negara yang Kembali Menerapkan Lockdown Akibat Persebaran Covid-19, Prancis Hingga Filipina
Sementara kecamatan Sindang, Sindangwangi, Lemahsugih dan Bantarujeg saat ini hanya tinggal memiliki 1 kasus aktif.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Majalengka termasuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro.
Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Majalengka juga tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk memperketat penerapan protok kesehatan.***
