Legenda Gunung Ciremai dan Kitab Sakti Ajian Jaran Goyang

9 September 2023, 19:39 WIB
Ilustrasi terkait Legenda Gunung Ciremai dan Kitab Sakti Ajian Jaran Goyang /Tangkapan layar/YouTube Bujang Gotri

BERITA MAJALENGKA – Simak legenda Gunung Ciremai dan Kitab Sakti Ajian Jaran Goyang.

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang dikelilingi tiga wilayah yaitu Majalengka, Kuningan, dan Cirebon.

Selain indah, Gunung Ciremai menyimpan banyak cerita mistis di dalamnya. Salah satunya adalah kedahsyatan ilmu Jaran Goyang.

 

Konon, Ki Buyut Mangun Tapa dikenal dengan kesaktiannya, yakni memiliki ilmu pengasihan dalam salah satu kisah legenda Gunung Ciremai.

Baca Juga: Calon Presiden yang Pilih Ridwan Kamil menjadi Calon Wakil Presiden mempunyai kans besar untuk MENANG

Ki Buyut Mangun Tapa merupakan seorang pendekar sakti dan ulama utusan Cirebon yang berasal dari Indramayu. Ia memiliki kitab bernama Mantra Asmara yang di dalamnya terdapat ajian Jaran Goyang.

Legenda Ki Buyut Mangun Tapa ini juga terkait dengan sosok bernama Nini Pelet.

Dikisahkan, Nini Pelet dulunya seorang manusia biasa yang tinggal di sekitar Guung Ciremai. Ia dikenal merupakan sosok perempuan yang memiliki paras cantik dan rupawan.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Olahraga Nasional 2023 yang Cocok Dijadikan Caption di Media Sosial

Nini Pelet juga merupakan sosok perempuan yang menguasai ilmu kanuragan dari aliran hitam.

Nini Pelet memiliki keinginan menjadi seorang penguasa dengan menjadi istri dari para petinggi di wilayahnya.

Pada saat itu, Nini Pelet menjadikan Gunung Ciremai sebagai tempat pertapaan. Dari makhluk halus yang ada di wilayah Gunung Ciremai lah ia mendapatkan ilmu kanuragan dan ilmu pelet itu.

Seiring berjalannya waktu, Nini Pelet semakin menua dan kecantikannya yang selama ini dijaga dan dibanggakan perlahan memudar.

Baca Juga: Marcus Kevin Dipasangkan dengan Pasangan Baru Saat Denmark Open 2023 Mendatang, Terkuak Alasannya!

Karena tidak ingin menjadi tua dan tetap muda serta terlihat cantik, ia pun melakukan segala cara guna mewujudkan keinginan tersebut.

Suatu ketika dalam pertapaannya, ia ingin mewujudkan keinginannya. Karena itu, ia harus

menyempurnakan ilmunya, yakni dengan menggabungkan ilmu hitam miliknya dengan salah satu ilmu yang terdapat dalam kitab Mantra Asmara milik Ki Buyut Mangun Tapa.

Dengan ilmu dan siasat Nini Pelet, akhirnya ia berhasil mendapatkan kitab Mantra Asmara dari tangan Ki Buyut Mangun Tapa.

Baca Juga: Alasan Marcus dan Kevin Akan Turun di Denmark Open 2023 dengan Pasangan Baru Masing-Masing

Setelah dirinya mempelajari ajian Jaran Goyang dan menguasai ilmu tersebut, Nini Pelet pun menggabungkan ajian itu dengan ilmu hitam yang ia miliki dengan maksud menyempurnakan keilmuan yang dikuasai.

Dengan membaca ajian Jaran Goyang itu, dirinya bisa berubah bentuk seketika menjadi terlihat sangat muda dan menarik layaknya seorang gadis, serta kesaktiannya pun semakin tinggi.

Saat itu pula, tidak sedikit pria yang menjadi tumbal kecantikannya dan mudah terpincut kepadanya.

Mengetahui kitab Mantra Asmara ciptaannya direbut dan disalahgunakan oleh Nini Pelet, Ki Buyut Mangun Tapa mengutus salah satu muridnya yang bernama Restu Singgih untuk merebut kembali kitab pusaka itu dari Nini Pelet.

Baca Juga: 9 September Diperingati Sebagai Hari Olahraga Nasional, Simak Penjelasan Lengkap dengan Tema di Tahun 2023

Mengingat untuk menghadapi Nini Pelet tidaklah mudah, Restu Singgih dibekali banyak ilmu kanuragan dan pusaka sakti dari Ki Buyut Mangun Tapa.

Saat diperjalanan, Restu Singgih dihadang oleh seekor macan kumbang peliharaan Nini Pelet. Maka, terjadilah pertarungan di antara keduanya, dan Restu Singgih pun berhasil menaklukkan macan kumbang tersebut dan kembali meneruskan perjalanannya menuju puncak Gunung Ciremai.

Sesampainya di puncak, Restu Singgih bertemu dengan Nini Pelet yang sudah siap menghadapi salah satu murid Ki Buyut Mangun Tapa itu. Nini Pelet mengeluarkan ajian Jaran Goyang andalannya dengan maksud untuk menggoda Restu Singgih agar takluk kepadanya.

Namun, ketika Restu Singgih hampir terpengaruh dengan ajian tersebut, datanglah bantuan dari Ki Buyut Mangun Tapa dan Mbah Kuwu Sangkan dari jarak jauh yang membuatnya tersadar dan terjadilah pertarungan antara keduanya.

Baca Juga: Sejarah Diperingatinya Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada Tanggal 9 September

Pertarungan itu berlangsung sangat dahsyat. Keduanya mengeluarkan ilmu-ilmu kanuragan yang dimiliki.

Ketika hampir kalah dalam pertarungan melawan Nini Pelet, Restu Singgih pun mendapatkan bisikan dari Ki Buyut Mangun Tapa dan Mbah Kuwu Sangkan tentang kelemahan yang dimiliki Nini Pelet.

Kelemahan Nini Pelet terletak pada tusuk konde yang menempel di rambutnya. Mengetahui hal tersebut, dengan sigap Restu Singgih mencabut tusuk konde Nini Pelet. Ia pun merontak kesakitan dan tak berdaya, kemudian kalah di tangan Restu Singgih.

Baca Juga: Link Nonton dan Download The First Responders 2 FULL Episode Legal Bukan di Telegram, LK21, Ngefilm21

Akhirnya, kitab Mantra Asmara milik Ki Buyut Mangun Tapa berhasil direbut kembali. Namun, kesaktian Nini Pelet dengan ajian Jaran Goyangnya tetap melekat pada dirinya.

Ajian Jaran Goyang akhirnya terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan hitam berasal dari Nini Pelet dan golongan putih yang berasal dari Ki Buyut Mangun Tapa.

Setelah kekelahannya itu, Nini Pelet memilih untuk tetap berada di Gunung Ciremai dan menjadi salah satu penunggu kawasan gunung tersebut.

Demikianlah legenda Gunung Ciremai dan Kitab Sakti Ajian Jaran Goyang.***

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler