Menhub Sarankan BIJB Agar Menjadi Pengembang Bandara Angkutan Kargo Dan Pemeliharaan Pesawat

10 Januari 2022, 17:40 WIB
Menhub Sarankan BIJB Agar Menjadi Pengembang Bandara Angkutan Kargo Dan Pemeliharaan Pesawat /

BERITA MAJAELNGKA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

Menhub mendorong pihak pengembangan angkutan kargo dan pemeliharan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) BIJB agar lebih optimal kedepannya.

Dalam tinjauannya, Menhub bertemu dengan sejumlah pihak BIJB, Angkasa Pura II, Airnav, Garuda Maintenance Facilities (GMF), dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Baca Juga: Layangan Putus, Sosok Aris Dalam Dunia Nyata Bernama Ricky Zainal

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Bulan Januari 2022, Cinta: Jangan Banyak Membawa Masa Lalu

Dikutip BeritaMajalengka.com dari laman resmi dephub.go.id pada Senin, 10 Januari 2022, pihaknya mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya untuk optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO).

“Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah,” ujar Budi
Dirut BIJB Kertajati Muhammad Singgih mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan Bandara Kertajati sebagai kawasan terintegrasi atau pusat pemeliharaan pesawat (AMO Center).

Menurutnya potensi pasar pemeliharaan pesawat masih besar karena sekitar 46 persen dari pesawat Indonesia masih melakukan pemeliharaan pesawat di luar negeri.

Ia pun menyampaikan permohonan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan daya saing pemeliharaan pesawat.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini 11-12 Januari: Sejarah Singkat Awal Mula Jepang Menjajah Indonesia

Diantaranya untuk memusatkan armada pesawat yang dimiliki pemerintah (Basarnas, BNPB, dan instansi terkait lainnya) untuk melakukan pemeliharaan pesawat di Bandara Kertajati.

Serta memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan pembebasan biaya take off landing untuk pesawat yang akan melakukan maintenance, dukungan bea cukai, jaringan listrik, air, dan kesiapan fasilitas penunjang lainnya.

Hal tersebut berdasarkan Bandara Kertajati memiliki luas gedung terminal kargo 4.480 M2.

Saat ini tengah dilakukan sejumlah upaya optimalisasi angkutan kargo yaitu pengembangan e-commerce hub (cargo village) dan kegiatan penerbangan kargo rutin oleh Asia Kargo.

Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan kembali operasional Bandara Kertajati di tengah pandemi.***

Editor: Abdul Faqih

Tags

Terkini

Terpopuler