Rahasia dan Makna Bulan Sya’ban dalam Ceramah Ustadz Adi Hidayat

- 12 Februari 2024, 19:09 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Pixabay//

BERITA MAJALENGKA – Bulan Sya’ban 1445 Hijriah telah dimulai sejak Minggu, 11 Februari 2024 atau Sabtu, 10 Februari 2024 ba’da maghrib.

Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam dan merupakan bulan persiapan menuju Ramadhan.

Lantas, apa rahasia dan makna bulan Sya’ban yang disebut-sebut sebagai bulan persiapan menuju Ramadhan? Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai hal tersebut, dikutip dari youtube Adi Hidayat Official.

Sejak zaman jahiliyah, masyarakat Arab berusaha untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang menyebar ke seantaro tempat di wilayah Padang Pasir untuk mencari sumber air dan menyiapkan penampungan-penampungan air sebagai persiapan menuju bulan ke sembilan yang begitu terik, sehingga berpotensi menjadikan sumur-sumur air menjadi kering dan aktif serta aktivitas menjadi terbatas.

Baca Juga: Piala Afrika 2023 Resmi Dijuarai Pantai Gading Selaku Tuan Rumah

Bulan ke sembilan yang panas dan terik itulah disebut dengan Ramadhan. Masyarakat Arab menyebut kata Ramadhan yang berasal dari kata Romadho yang berarti terik, panas, membakar.

Karena itulah, sebulan sebelumnya mereka membagi tugas berkelompok-kelompok. Pengelompokan yang tersebar itu disebut Tasya’ub, keadaannya disebut dengan Sya’ban. Maka, di bulan ke delapan yakni Sya’ban, masyarakat Arab menyebar mencari sumber-sumber air, ditampung, dikumpulkan sebagai persiapan di bulan yang ke sembilan yaitu bulan Ramadhan.

Di masa Islam, nama-nama bulan dipertahankan dalam perjalanan di tahun Hijriah dari mulai Muharram sampai dengan bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Hasil La Liga Barcelona vs Granada: Drama gol Terjadi Selama 90 Menit dengan Skor 3-3

Menariknya, pada bulan Sya’ban sampai bulan Ramadhan ada pelebaran dari makna. Sebelumnya kedua bulan ini menunjukkan suasana, iklim, juga cuaca, kemudian makna itu dibawa dalam nilai-nilai syariat, dalam nilai pendidikan spiritual.

Orang-orang pada bulan Ramadhan, meningkatkan amalnya, membangun ketaatan, meninggalkan maksiat, bertaubat kepada Allah. Maka, Ramadhan akan memberikan panas yang membakar dosa-dosanya, menggugurkan kesalahannya, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga berpeluang diberikan kemuliaan dan mungkin wafat dalam keadaan husnul khotimah

Tidak semua orang yang sampai ke bulan Ramadhan mendapatkan peningkatan takwa, dapat manfaat dari taubatnya, bisa terdorong untuk meningkatkan ketaatan.

Baca Juga: Provinsi Jabar Rawan Bencana Alam Saat Hari Pemungutan Suara, Wakil Ketua DPRD : Pemprov Harus Siap Siaga

Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan keseriusan. Di antara keseriusan itu adalah mempersiapkan diri dari bulan sebelumnya yaitu bulan Sya’ban.

Saat masyarakat pra Islam mengumpulkan air sebagai persiapan menuju bulan ke sembilan yang terik. Maka, air yang harus kita siapkan menuju Ramadhan adalah air-air spiritual, air yang tidak hanya menghilangkan dahaga, tapi air yang bisa menumbuhkan ketaatan dan menyuburkan kembali hati-hati yang kering, sehingga muncul bunga-bunga amal sholih.

Baca Juga: Tayang 14 Februari di Bioskop! Berikut Sinopsis Film ‘Ali Topan’, Kisah Cinta Penuh Petualangan

Maka di bulan Sya’ban ini, carilah air-air spiritual agar menjadi kebiasaan saat sampai di bulan Ramadhan yang bisa membakar semua kesalahan-kesalahan. Karena jika tidak dimulai dari Sya’ban, tidak akan mudah menjalaninya di bulan Ramadhan.

Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW yang tersambung riwayatnya kepada Aisyah ra, bahwa sejak Sya’ban, Nabi SAW seringkali terlihat banyak menunaikan ibadah shaum.***

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x