Tidak ada manusia yang benar-benar bersih dari dosa, yang kehidupannya selalu berada di garis yang lurus.
Allah SWT memang Dzat yang selalu memberikan ampunan-Nya kepada manusia, namun bukan berarti hal itu membuat kita mengulang-ulang dosa.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Ahmad, “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu dan beralihlah pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedang dusta akan menggelisahkan jiwa”.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW mengingatkan, “Kebaikan selalu mendatangkan ketenangan, sedangkan kejelekan selalu mendatangkan kegelisahan”.
Semua amalan sholih akan mendatangkan ketenangan, sebaliknya hal buruk yang dilakukan akan membuat gelisah.
Begitupun hadits lainnya mengatakan, “Kebaikan adalah dengan berakhlak mulia, sedangkan kejelekan atau dosa sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika dosa tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal tersebut nampak di tengah-tengah manusia”.
Fitrahnya, kita akan malu ketika dosa kita terlihat oleh manusia lainnya. Maka aneh, jika ada orang yang berbangga dengan dosanya.
Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa, ada dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.