BERITA MAJALENGKA – Simak kumpulan puisi karya penyair terkenal tentang Nabi Muhammad SAW yang cocok dibacakan untuk acara Maulid Nabi.
Untuk memperingati Maulid Nabi, umat muslim memiliki berbagai cara seperti menggelar ceramah keagamaan, bersholawat bersama bahkan mengadakan perlombaan atau kegiatan yang di dalamnya terdapat pembacaan puisi tentang Nabi Muhammad SAW.
Berikut kumpulan puisi karya penyair terkenal tentang Nabi Muhammad SAW yang cocok dibacakan untuk acara Maulid Nabi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Majalengka Hari Ini, Selasa 26 September 2023
Pertemuan
Karya: Goenawan Mohamad
Meniti tasbih
Malam pelan-pelan
Dan burung kedasih
Menggaris gelap di kejauhan
Kemudian adalah pesona
Wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
Memandang kita, memandang kita lama-lama
Demikianlah sunyi telah diturunkan
Dan demikian Nabi telah dititahkan
Baca Juga: Hernanda Zulfi Pembawa Bendera Indonesia di Defile Asian Games Hangzhou 2023
Dan demikian pula manusia
Dikirim ke bumi yang terbentang, dari sorga
Yang telah ditutupkan
Dan kini tinggallah cinta
Memancar-mancar dari sunyi kaca jendela
Saat-Saat Terakhir Muhammad Rasulullah
Karya: Husni Djamaluddin
Demam itu demam yang pertama demam yang terakhir
Baca Juga: Nandhira Mauriskha Pembawa Papan Nama Indonesia di Defile, Asian Games Hangzhou 2023
Bagi rasul terakhir
Jam itu adalah jam-jam penghabisan
Bagi utusan penghabisan
Dalam demam yang mencengkram
Betapa sabar kau terbaring di selembar tikar
Dalam jam-jam yang mencekam
Betapa dalam lautan pasrahmu
Ada kulihat
Matamu berisyarat
Adakah gerangan
Yang ingin kau pesankan
Dalam jam-jam penghabisan
Wahai Nabi pilihan
Maka kuhampirkan telingaku yang kanan di mulutmu yang suci
Maka kudengar ucapanmu pelan
Di bawah tikar
Masih tersisa sembilan dinar
Tolong sedekahkan
Sesegera mungkin
Kepada fakir miskin
Mengapa yang sembilan dinar
Mengapa itu benar
Yang membuatmu gelisah
Ya Rasulullah
Sebab kemana nanti
Kusembunyikan wajahku
Di hadirat Illahi
Bila aku menghadap dan Dia tahu aku meninggalkan bumi
Dengan memiliki duit
Biar sedikit
Baca Juga: Kemarau Masih Berlangsung di Bulan September, Berikut yang Wajib Kalian Lakukan Saat Wisata di Alam
Biar cuma sembilan dinar
Ke bumi aku diutus
Memberikan arah ke jalan lurus
Tugasku tak hanya menyampaikan pesan
Tugasku adalah juga sebagai teladan
Bagi segala orang yang mencintai Tuhan
Lebih dari segala dinar
Lebih dari segala yang lain
Miskin aku datang
Biarlah miskin aku pulang
Bersih aku lahir
Biarlah bersih hingga detik terakhir
Sembilan dinar
Pelan-pelan kuambil dari bawah tikar
Bergegas aku keluar
Dari kamarmu yang sempit
Kamarmu yang amat sederhana
Bergegas aku melangkah ke lorong-lorong sempit
Di atas jalan-jalan pasir tanah Madinah
Mensedekahkan dinar yang sembilan
Kepada orang-orang yang sangat kau sayang
Baca Juga: Sejarah Daster yang Sering Digunakan oleh Ibu-Ibu Rumahan, Ternyata Dulu Dipakai Koboi
Orang-orang miskin seperti kau
Orang-orang yatim seperti kau
Dan demam itu demam yang pertama demam yang terakhir
Bagi Rasul terakhir
Dan jam itu adalah detik penghabisan
Bagi utusan penghasbisa
Muhammad
Kau tak di situ lagi di tubuh itu
Tinggal senyum di bibirmu
Tinggal teduh di wajahmu
Rasulullah
Miskin kau datang miskin kau pulanh
Bersih kau lahir bersih hingga detik terakhir
Rindu Rasul
Karya: Taufiq Ismail
Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara besahaja
Demikian ulasan mengenai kumpulan puisi karya penyair terkenal tentang Nabi Muhammad SAW yang cocok dibacakan untuk acara Maulid Nabi.***