Teks Ceramah Kultum Ramadhan 'Simak Hadits Tidur Orang Yang Puasa' Jangan Tidur Seharian Pahala Lain Hilang

- 13 April 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi Mesjid
Ilustrasi Mesjid /Pixabay oleh chiplanay/

BERITA MAJALENGKA- Artikel ini akan membahas mengenai bagaimana jika tidur dalam orang yang berpuasa yang dikatakan akan mendapatkan pahala juga.

Jika kita berpuasa pastinya sering mengantuk dan tertidur, bahkan sampai menjelang buka baru terbangun.

karna banyak yang salah tangkap mengenai Hadits yang berbunyi, “Tidur orang yang berpuasa bernilai ibadah” kerap diangkat oleh para muballigh dalam berbagai momentum ceramah seperti pada Kultum Ramadhan.

Hadits ini disampaikan umumnya dalam rangka menjelaskan keutamaan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pada kesempatan ini kita akan menjelaskan kedudukan hadits tersebut dan pengertiannya.

Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Kitab Al-Jami Al-Kabir menyebutkan bahwa hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi, Ad-Dailami, dan Ibnun Najjar.

Hadits “tidur orang yang berpuasa bernilai ibadah” diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Abi Awfa Al-Aslami ra. Imam Al-Baihaqi mengatakan, di dalam riwayatnya terdapat perawi bernama Ma’ruf bin Hassan yang statusnya daif dan perawi bernama Sulaiman bin Amr An-Nakha’i yang lebih daif dari Ma’ruf.

Adapun bunyi hadits itu sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيحٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَذَنْبُهُ مَغْفُورٌ"

Artinya: “Dari sahabat Abullah bin Abi Awfa ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Tidur orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya tasbih, amalnya berlipat ganda, doanya diterima, dan dosanya diampuni,’” (HR Baihaki).

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x