Makna ‘Rajab Bulan Rasulullah, Sya’ban Bulan Allah, Ramadhan Bulan Umat Islam’ Menurut Penjelasan Buya Yahya

5 Maret 2024, 20:28 WIB
Makna ‘Rajab Bulan Rasulullah, Sya’ban Bulan Allah, Ramadhan Bulan Umat Islam’ Menurut Penjelasan Buya Yahya /SHUTTERSTOCK/AM STUDIOO

BERITA MAJALENGKA – Umat Islam akan segera memasuki bulan mulia, yaitu bulan suci Ramadhan.

Menjelang bulan Ramadhan ini, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dimulai 2 bulan sebelumnya, yakni bulan Rajab dan bulan Sya’ban.

Bulan Rajab dan bulan Sya’ban pun juga merupakan bulan yang istimewa, di mana ada riwayat yang mengatakan bahwa Rajab adalah bulan Rasulullah, Sya’ban adalah bulan Allah, dan Ramadhan adalah bulan umat Islam.

Lantas, apa makna dari pernyataan tersebut?

Baca Juga: Menu Buka Puasa, Makan Ayam Goreng Rempah, Perut Kenyang Tarawih Jadi Lebih Tenang

Dalam sebuah kajian, Buya Yahya mengulas makna dari pernyataan bahwa Rajab adalah bulan Rasulullah, Sya’ban adalah bulan Allah, dan Ramadhan adalah bulan umat Islam.

Dirangkum dari channel youtube Al-Bahjah TV, berikut penjelasan Buya Yahya mengenai ‘Rajab bulan Rasulullah, Sya’ban bulan Allah, Ramadhan bulan umat Islam’.

Dua belas bulan adalah milik Allah semuanya, mengenai riwayat tersebut perlu dicek dulu kebenarannya.

Semua bulan itu baik, semua hari itu baik, dan akan menjadi istimewa karena amal kita. Jika kita melakukan amal kebaikan pada satu hari, maka hari itu adalah hari baik untuk kita.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Suci yang Harus Kalian Tahu, Sambut Ramadan dengan Bahagia, Jangan Lewatkan

Akan tetapi ada hari atau bulan baik menurut Allah seperti bulan Ramadhan, tapi jika pada bulan itu kita berbuat maksiat, maka tidak menjadi baik untuk kita.

Adapun pernyataan bahwa Rajab bulan Rasulullah, Sya’ban bulan Allah, Ramadhan bulan Umat Islam, bagaimana penisbatannya itu seperti apa.

Mungkin kita bisa menafsirkan bahwa makna Rajab adalah bulan Nabi Muhammad SAW karena pada saat itu Nabi berdialog langsung dengan Allah dan itu istimewa, meskipun ada perbedaan pendapat tentang kapan waktu terjadinya peristiwa Isra Mi’raj tersebut.

Kalau bulan Ramadhan adalah bulan umat Islam, tentunya tentang kebenaran riwayat dulu. Jika benar itu riwayat, bisa saja kita maknai bahwa bulan Ramadhan adalah bulan untuk umat Islam karena di bulan itu Allah memberikan sesuatu yang besar untuk umatnya dengan amalan yang sedikit.

Baca Juga: Bersedia Ditempatkan di Seluruh Indonesia Jadi Salah Satu Syarat Melamar PNS 2024, Benarkah?

Sehingga, hendaknya kita memperbanyak amal di bulan Ramadhan agar bulan Ramadhan itu benar-benar berarti untuk kita.

Jadi maksud bulan Ramadhan adalah bulan untuk kita jika riwayat itu benar tentunya, hari-harinya seperti biasanya tapi dikhususkan oleh Allah jika kita berbuat baik, maka Allah akan memberikan pahala berlipat ganda.

Termasuk di dalamnya ada malam Lailatul Qadar untuk kita. Allah Maha Agung, Allah Maha Mulia, tidak memerlukan lagi kemuliaan dari hamba-Nya.

Baca Juga: Prediksi Skor Babak Final Liga 2 PSBS Biak vs Semen Padang FC Putaran Pertama Lengkap Head to Head

Maka jika riwayat tersebut benar, yang dimaksud bulan kita maknanya adalah untuk kita. maka hendaknya kita harus memanfaatkan bulan tersebut dengan bermacam-macam kebaikan.

Ramadhan dengan keutamaan yang banyak, jika kita tidak menghidupkan malam-malamnya, menjaga siangnya dengan berpuasa dan seterusnya, maka kita tidak akan mendapatkan kebaikan apapun. Jadikan Ramadhan sebagai bulan untuk beribadah, menjauhi kemaksiatan.***

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler