BERITA MAJALENGKA - 10 Muharram atau hari Asyura merupakan hari di mana banyak peristiwa istimewa terjadi dalam sejarah.
10 Muharram atau hari Asyura adalah hari yang dimuliakan Allah SWT, bahkan Rasulullah SAW mengamalkan puasa sunnah pada hari tersebut.
Apa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas terjadinya peristiwa-peristiwa penting pada nabi dan rasul pada zaman dahulu.
Anjuran membaca doa Asyura pada 10 Muharram merupakan anjuran para ulama pada sejumlah hadits dan kitab fiqih.
Dilansir Berita Majalengka dari NU Online bahwa doa Asyura memiliki keutamaan, keterangan ini tertera dalam Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj, sebegai berikut.
Baca Juga: Viral di TikTok karena Lagu 'Sekali Ini Saja' yang Dibawakan oleh Rossa dalam Konsernya
“Dikutip dari sebagian ulama sufi, siapa saja yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati hatinya pada tahun tersebut. Siapa saja yang selesai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan,” (Syekh Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348).
Simak doa Asyura yang dapat dibaca pada 10 Muharram berikut ini,
Subḫânallâhi mil-al mîzani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi
Walḫamdulillâhi mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi 'arsy
Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi
Baca Juga: Rossa Kaget dan Merinding Saat Mendengar Suara Almarhun Glenn Fredly di Konsernya
Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi
Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa ‘adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi
Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih
Subḫanallâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Alḫamdulillâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Lâ ilâha illallâh ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Allâhu akbar ‘adadasy syaf‘i wal watri wa ‘adada kalimâtillâhit tâmmâti
Baca Juga: Profil W. R. Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya, Ternyata Seorang Wartawan!
Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti
Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n)
Artinya:
Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy
Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan
Baca Juga: Dimana Titik Vaksin Booster di Jakarta Selatan Agustus 2022? Berikut Informasi Lengkapnya
Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
Allah Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy.
Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya.
Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna
Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong.
Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal ‘Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348).
Itulah doa Asyura pada 10 Muharram yang merupakan anjuran para ulama pada sejumlah hadits dan kitab fiqih.***